Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangerang, Masih Mengejar Ketinggalan....

Kompas.com - 05/10/2013, 19:17 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Serupa dengan kota-kota penyangga Jakarta lainnya, seperti Depok, dan Bogor, Tangerang juga terkena dampak migrasi urban. Aktivitas ini menyebabkan ledakan populasi hingga mencapai 1,79 juta orang. 

Dengan penduduk sebanyak ini untuk wilayah seluas 164,54 kilometer persegi, Kota Tangerang terbilang sesak. Ini artinya, setiap kilometer persegi dipadati oleh tak kurang 11.000 orang. Mudah ditebak jika masalah perkotaan terutama kemacetan, infrastruktur, permukiman, tenaga kerja, polusi, dan lain-lain terjadi juga di kota ini.

Mestinya, dengan APBD Rp 2,9 triliun, jauh lebih besar dari Bogor dan Depok, Tangerang bisa lebih tertata apik. Tata ruang taat dijalankan, dan pembangunan maju pesat. Meski kota ini dilintasi oleh jalur bebas hambatan dan akses pendukung lainnya sebagai syarat terbukanya sebuah kota, namun Tangerang masih ketinggalan.

Saat ini, kemajuan hanya terkonsentrasi di beberapa wilayah kecamatan. Padahal, kota ini memiliki 13 wilayah kecamatan. Kecamatan Tangerang, Cipondoh, Benda, dan Karawaci, sarat dengan pembangunan permukiman dan properti komersial. Namun, di wilayah kecamatan lainnya, hal serupa tidak terlihat. 

Tangerang juga merupakan pusat manufaktur dan industri terbesar di Pulau Jawa dengan lebih dari 1.000 perusahaan beroperasi di sini. Jangan lupa, kota ini juga sering digadang-gadang sebagai gerbang Indonesia, karena terdapat Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.

Jadi, potensi apalagi yang tidak dimiliki kota ini, yang seharusnya bisa menjadikannya lebih beradab, rapi, bersih, tertata dan layak huni?

Terpilihnya pemimpin baru, Arif R Wismansyah-Scahrudin, diharapkan membawa nuansa baru bagi Kota Tangerang. Program kerja yang menitikberatkan pada perbaikan tata ruang kota juga dinilai sebagai solusi akar permasalahan yang saat ini dihadapi.

Akselerasi pembangunan jalan tol juga sangat penting. Mereka akan mendukung upaya Badan Pembangunan Jalan tol (BPJT) terutama Tol Kunciran-Cengkareng sepanjang 14,2 kilometer. Sebab, jalan tol ini melintasi lima kecamatan berbeda, yakni Benda, Batuceper, Tangerang, Cipondoh dan Pinang.

Jika akses tol ini terealisasi, maka kelima kecamatan tersebut berpotensi mengalami pertumbuhan signifikan, lebih dari yang bisa dicapai saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau