Akan tetapi, Direktur Utama Adhi Persada Properti, Ipuk Nimpuno, beranggapan bahwa setiap perusahaan, tidak terkecuali BUMN tentu memiliki kesulitan dan kesempatannya masing-masing. Oleh karena itu, pihaknya masih fokus pada pembangunan properti komersial sesuai dengan regulasi UU BUMN Nomor 19 tahun 2003 yang mengharuskan setiap badan usaha milik negara mencetak profit.
"Orientasi APP saat ini memang pada pengembangan proyek-proyek properti komersial seperti apartemen, hotel dan kondotel. Kami mengejar profit dan pertumbuhan pendapatan. Untuk membangun rumah bersubsidi saat ini belum memungkinkan," tukas Ipuk kepada Kompas.com, di Jakarta, Rabu (31/7/2013).
Selain ketetapan rencana strategis, lanjut Ipuk, tipis peluang untuk membangun rumah bersubsidi. Untuk saat ini, APP belum akan membangun rumah subsidi, meski ke arah sana sudah direncanakan. Namun, dari segi bisnis, APP harus menumbuhkan kultur sebagai perusahaan dengan kemampuan mencetak pendapatan dan laba tinggi.
Jadi, Ipuk kembali menekankan, perusahaannya lebih memilih membangun hotel, kantor, dan apartemen yang dapat mendatangkan pendapatan dan keuntungan signifikan. Namun, menurutnya ada kemungkinan bahwa tahun depan perusahaannya akan mencari lahan bagi pembangunan rumah susun.
"Ya masih dipikirkan untuk arealnya. Tahun depan kami akan menaksir lokasinya," imbuh Ipuk.
APP, perusahaan yang baru berdiri pada 2002 dianggap sebagai perusahaan muda. Menurut Ipuk, perusahaan masih harus memperkuat diri karena dalam tahap perkembangan. Untuk mengukuhkan eksistensi tersebut, APP agresif membangun perkantoran, perumahan kelas atas, kelas menengah, dan apartemen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.