BALI, KOMPAS.com - Bali masih menjadi primadona pebisnis perhotelan. Meski sekarang sudah disesaki 60.000
kamar hotel berbagai kelas, namun para pengembang tetap membangun fasilitas akomodasi tersebut. Mereka menganggap Pulau Dewata ini masih menyimpan pesona yang dapat menarik kunjungan turis domestik dan mancanegara. Pada gilirannya kebutuhan akan penginapan pun tak pernah surut.
Demikian diungkapkan Komisaris Best Prima Indonesia, Arvin F Iskandar. Menurutnya, investasi di Bali akan tetap menguntungkan kendati sekarang pertumbuhan perhotelan mengalami lonjakan. Sebab pangsa pasarnya sangat luas. Bali sekarang terbuka untuk siapa saja, dengan kelas sosial beragam. Fasilitas hotel yang tersedia pun mengikuti kebutuhan tersebut, mulai kelas ekonomi, menengah hingga bintang lima berlian.
"Bekerjasama dengan Sunindo Primaland, kami termotivasi mengembangkan Sun Heritage Condotel untuk memenuhi kebutuhan wisatawan kelas menengah. Jumlah mereka terus mengalami kenaikan dalam beberapa tahun terakhir. Properti yang kami tawarkan tidak saja disewakan melainkan juga dapat dimiliki. Jadi, buat wisatawan domestik yang ingin berinvestasi, kondotel merupakan alternatif pilihan menarik," urai Arvin kepada Kompas.com, Rabu (31/7/2013).
Jumlah 2,8 juta turis yang menyambangi Bali pada 2012 merupakan salah satu indikasi, bisnis kondotel dianggap prospektif. Selain Sun Heritage Condotel yang akan dikelola dan dinamai Best Western Premier, juga terdapat Horison Jimbaran, Swiss-belhotel Kuta, Vins Sky, dan Nusa Dua Circle.
Nama terakhir, merupakan kondotel hasil kolaborasi Graha Cemerlang Group melalui anak perusahaannya, PT Danau Winata Indah, dengan Minor Hotel Group yang berbasis di Thailand. Mereka mengembangkan kondotel ini di kawasan Ngurah Rai.
Proyek-proyek tersebut menawarkan imbal hasil (yield)rerata 8 persen per tahun untuk dua sampai tiga tahun pertama beroperasi.
Dengan hanya mengeluarkan dana sebesar Rp 600 juta hingga Rp 700 juta per unit, investor dapat menikmati capital gain sekaligus yield dengan jumlah lebih besar di atas instrumen investasi lainnya seperti reksadana atau deposito.
Apalagi, imbuh Arvin, tingkat hunian akomodasi rerata di atas 60 persen. Jadi,
Menurut Tony, kalau calon pembeli unit kondotel menetapkan angka return of investment (ROI) yang layak untuk dirinya adalah 10%, maka harga kondotel yang dibeli harus dalam range 1000x daripada harga sewa per malam saat kondotel yang dibeli itu beroperasi.
Dia memberi contoh kalau harga kondotel yang ditawarkan senilai Rp1 miliar, maka tarif sewa Rp1 juta per malam.
"Perhitungan ini mengambil asumsi
occupancy rate 65% an, dan 40%
Room Revenue split. Kalau nggak masuk hitung-hitungan itu berarti kemahalan," ungkapnya, Senin (31/12).
Sebelumnya, Tony juga mengingatkan agar calon investor kondotel berhati-hati dalam menerima tawaran. [
Lihat:
Hati-Hati Beli Produk Investasi Kondotel!]
Tawaran investasi unit kondotel biasanya juga dipermanis dengan pemberian jatah menginap yang rata-rata diberikan 6-12 hari per tahun.
Dalam hal ini, pembeli unit kondotel diberikan hal privat untuk memakai unit kondotel yang disewakan sesuai dengan jatah yang disediakan. - See more at: http://www.kreditproperty.com/3/index.php?option=com_content&view=article&id=260:mengukur-mahal-atau-murahnya-harga-kondotel&catid=10:rekomendasi&Itemid=11#sthash.qsC5ts2W.dpuf
Menurut Tony, kalau calon pembeli unit kondotel menetapkan angka return of investment (ROI) yang layak untuk dirinya adalah 10%, maka harga kondotel yang dibeli harus dalam range 1000x daripada harga sewa per malam saat kondotel yang dibeli itu beroperasi.
Dia memberi contoh kalau harga kondotel yang ditawarkan senilai Rp1 miliar, maka tarif sewa Rp1 juta per malam.
"Perhitungan ini mengambil asumsi
occupancy rate 65% an, dan 40%
Room Revenue split. Kalau nggak masuk hitung-hitungan itu berarti kemahalan," ungkapnya, Senin (31/12).
Sebelumnya, Tony juga mengingatkan agar calon investor kondotel berhati-hati dalam menerima tawaran. [
Lihat:
Hati-Hati Beli Produk Investasi Kondotel!]
Tawaran investasi unit kondotel biasanya juga dipermanis dengan pemberian jatah menginap yang rata-rata diberikan 6-12 hari per tahun.
Dalam hal ini, pembeli unit kondotel diberikan hal privat untuk memakai unit kondotel yang disewakan sesuai dengan jatah yang disediakan. - See more at: http://www.kreditproperty.com/3/index.php?option=com_content&view=article&id=260:mengukur-mahal-atau-murahnya-harga-kondotel&catid=10:rekomendasi&Itemid=11#sthash.qsC5ts2W.dpuf
Menurut Tony, kalau calon pembeli unit kondotel menetapkan angka return of investment (ROI) yang layak untuk dirinya adalah 10%, maka harga kondotel yang dibeli harus dalam range 1000x daripada harga sewa per malam saat kondotel yang dibeli itu beroperasi.
Dia memberi contoh kalau harga kondotel yang ditawarkan senilai Rp1 miliar, maka tarif sewa Rp1 juta per malam.
"Perhitungan ini mengambil asumsi
occupancy rate 65% an, dan 40%
Room Revenue split. Kalau nggak masuk hitung-hitungan itu berarti kemahalan," ungkapnya, Senin (31/12).
Sebelumnya, Tony juga mengingatkan agar calon investor kondotel berhati-hati dalam menerima tawaran. [
Lihat:
Hati-Hati Beli Produk Investasi Kondotel!]
Tawaran investasi unit kondotel biasanya juga dipermanis dengan pemberian jatah menginap yang rata-rata diberikan 6-12 hari per tahun.
Dalam hal ini, pembeli unit kondotel diberikan hal privat untuk memakai unit kondotel yang disewakan sesuai dengan jatah yang disediakan. - See more at: http://www.kreditproperty.com/3/index.php?option=com_content&view=article&id=260:mengukur-mahal-atau-murahnya-harga-kondotel&catid=10:rekomendasi&Itemid=11#sthash.qsC5ts2W.dpuf
untuk kondotel kelas menengah, dengan patokan tarif sebesar Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta per malam, maka investasi yang dikeluarkan pembeli sebesar Rp 600 juta-Rp 700 akan kembali dalam waktu 6 tahun. Dengan asumsi, imbal hasil sebesar 10 persen per tahun.
Sun Heritage Condotel sendiri menelan biaya konstruksi sebesar Rp 200 miliar dengan komposisi 50 persen dari Best Prima Indonesia dan separuh sisanya Sun Primaland. Sun Heritage Condotel secara resmi beroperasi pada 1 Agustus 2013 dengan tarif promosi Rp 650 ribu plus plus per malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.