Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Akuisisi Modernland Masih Dirahasiakan

Kompas.com - 23/07/2013, 23:01 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Pada semester kedua tahun ini PT Modernland Realty masih akan fokus pada penyelesaian target memenuhi land bank di lokasi-lokasi proyek perumahan Kota Modern, Kota Tangerang, dan Modernhill, Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Bahkan, Modernland bersiap mengalokasikan dana penerbitan obligasi global sebesar 275 juta dolar AS atau 92 persen dari total nilai obligasi senilai 300 juta dolar AS untuk membeli saham perusahaan properti.

"Masih belum bisa kami sebutkan nama perusahaannya. Luasnya ratusan hektar berupa proyek mix used di Jabodetabek. Realisasinya tetap tahun ini, ini masih negosiasi," ujar Direktur Modernland, Andy Kesuma Natanael, di Jakarta, Selasa (23/7/2013).

Andy mengatakan, nantinya rencana akusisi ini akan memperkuat struktur neraca keuangan perseroannya. Dia mengatakan, perseroan berencana menggunakan dana obligasi bond untuk mempercepat proses akuisisi yang tengah berjalan tahun ini, yaitu pembebasan lahan seluas 1.300 hektare di kawasan timur Jakarta.
 
Andy mengatakan, Modernland berencana memperbesar cadangan lahannya (land bank), terutama di Kawasan Industri Cikande dengan penambahan 1.000 hektar, dan mencatatkan kehadirannya di timur Jakarta melalui anak usahanya PT Modern Graha Lestari. Rencananya, melalui Modern Graha Lestari, Modernland akan mengembangkan kawasan terintegrasi antara residensial dan industri di timur Jakarta. Seiring rencananya tersebut, perseroan telah mendapatkan izin pembebasan seluas 1.300 ha di daerah tersebut.
 
Pada Juni lalu, perseroan melalui Modernland Overseas Pte, Ltd sebuah perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Republik Singapura menerbitkan obligasi global senilai 300 juta dolar AS atau setara Rp 2,95 triliun pada 2013 ini. Perseroan akan menggunakan 92 persen
dana obligasi global untuk pembelian saham perusahaan properti. Adapun sisanya,
8 persen atau setara dengan 25 juta dolar AS, akan digunakan untuk membayar
utang perseroan.

"Intinya, kami akan tetap melakukan take over. Hanya, belum bisa kami buka sekarang siapa pengembangnya," kata Andy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com