Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Hunian Turun, Jumlah Kamar Justru Melonjak

Kompas.com - 08/07/2013, 14:33 WIB
Hilda B Alexander

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com- Persaingan fasilitas penginapan kelas menengah di Bali, terhitung sangat ketat. Beberapa jaringan hotel baik lokal maupun internasional secara agresif melakukan ekspansi. Empat jaringan, Tauzia, Accor, Best Western dan Santika Indonesia Hotels & Resort, berlomba memperebutkan ceruk pasar hospitalitas Bali yang memang paling gemuk di Indonesia, selain Jakarta.

Padahal, menurut data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali jumlah kamar hotel eksisting sudah mencapai lebih dari 60.000 unit. Banyaknya pasok kamar hotel ini mempengaruhi kinerja tingkat hunian kamar (THK). Untuk hotel berbintang, THK hanya mencapai 51 persen, sedangkan hotel non bintang berada pada angka 31 persen. Meleset dari prediksi THK PHRI sebanyak 65 persen atau turun 15 persen dari tahun sebelumnya.

Kendati angka kunjungan wisatawan ke Bali pada 2012 lalu mencapai 2.893.074 orang, namun  terjadi fluktuasi THK dan lamanya waktu menginap (length of stay/LOS). Jika beberapa tahun lalu bisa mencapai antara 10 sampai 14 hari, kini hanya 2,9 hari.

Akan tetapi, data faktual tersebut tak menyurutkan tiga jaringan operator di atas surut dari Bali. Tahun 2013, Tauzia akan membuka 3 hotel dengan bendera Harris, 1 berbendera Pop! dan 2 bermerek Yello Hotels. Masing-masing, Harris Raya Kuta (80 kamar), Harris Bali Galleria (174 kamar), Harris Tuban Extention (86 kamar), serta Pop! Nusa Dua (100 kamar).

Corporate Communication Manager Tauzia, Yani Sinulingga, mengatakan kompetisi bisnis perhotelan di Bali saat ini memang sedang dalam puncaknya. Hal ini terkait dengan industri pariwisata Bali yang didorong menguatnya pasar domestik.

"Pasar domestik kian menguat selama tiga hingga empat tahun terakhir. Pasar domestik tidak mengenal musim kunjungan, sebaliknya dengan pasar internasional. Untuk bulan-bulan Juni, Juli, Agustus, turis asing didominasi Australia," ungkap Yani kepada Kompas.com, di Jakarta, Senin (8/7/2013).

Seksinya pasar perhotelan menengah di Bali, juga diincar oleh Best Western International Indonesia. Tahun yang sama, mereka akan mengoperasikan Best Western Premier Sunset Road. Portofolio anyar yang akan dibuka pada Juli 2013 ini menawarkan 270 unit kamar.

Menurut General Manager New Property Best Western International, Adrianus Pangarso, Bali akan selalu diincar pebisnis perhotelan. Terutama jaringan hotel internasional ternama.

"Sampai saat ini, Bali merupakan barometer bagi industri perhotelan yang mendukung industri pariwisata. Kejenuhan belum ada, karena Bali memiliki karakteristik khas yang tidak dimiliki oleh destinasi wisata lainnya di Indonesia bahkan dunia," imbuh Adrianus.

Sementara Accor Group, masuk Bali dengan ibis Style Kuta Dewi Sri (114 kamar). Hotel ini menggenapi properti eksisting yakni ibis Style Bali Kuta Circle (191 kamar), ibis Bali Kuta (150 kamar), ibis Style Bali Benoa (174 kamar).

Tahun 2013 juga dijadikan tahun ekspansi bagi Santika Hotels & Resorts. Mereka akan mengelola 1 hotel Amaris baru di Kuta, dan 1 hotel Santika di Nusa Dua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau