Bintang "Harry Potter" Jadi Pengusaha Properti

Tak ingin penghasilannya bermain dalam film sukses Harry Potter menjadi mubazir, ia mendirikan "Clay 10". Ini merupakan perusahaan pengelola finansial. Pendapatan Grint dari perusahaan ini sebesar 8,6 juta poundsterling (sebelum pajak) atau sekitar Rp 129,5 miliar. Selain Clay 10, Grint juga berinvestasi di sektor lain dengan membangun perusahaan properti beraset jutaan poundsterling.

Rupert Grint menamai perusahaan propertinya "Eevil Plan Property". Penamaan sinis tersebut merupakan pilihan nama yang menarik. Meski demikian, aset dan penghasilannya tidaklah seburuk nama perusahaan itu. Hingga saat ini, sang aktor muda dan perusahaannya memiliki portofolio properti di Herfordshire senilai 12,9 juta poundsterling atau sekitar Rp 194,3 miliar. Asetnya ini tersebar dalam radius 32 km di sekitar Hertfordshire.

Belum cukup, Grint juga membeli tiga properti di sekitar rumah pedesaannya seharga 9,2 juta poundsterling (Rp 138,8 miliar). Tiga rumah lainnya dengan harga 3,7 juta poundsterling (Rp 55,8 miliar) dibeli atas nama sang ibu, Joanna (46), dan ayahnya, Nigel (49). Ayahnya juga berperan sebagai co-director dalam Eevil Plan.

Sang aktor sendiri kini tinggal di dalam mansion peninggalan abad ke-18 seharga 5,4 juta poundsterling (Rp 81,4 miliar). Rumahnya tersebut berada di atas tanah seluas 8,9 hektar. Di dalamnya terdapat lima ruang resepsi, enam kamar tidur besar, serta kolam renang dalam dan luar ruang. Sementara Joanna dan Nigel tinggal di mansion tidak jauh dari rumah sang aktor,  senilai 3,35 juta poundsterling (Rp 50,5 miliar), lengkap dengan danau dan lapangan golf mini.

Tidak hanya rajin membeli rumah, perusahaan ayah-anak ini juga menyewakan rumah-rumah tersebut seharga 495.000 poundsterling per tahun atau lebih dari 2.700 poundsterling per bulan (Rp 40,6 juta).

Tampaknya, Grint memang dididik untuk tidak menghambur-hamburkan uangnya. Sejak kesuksesan Harry Potter, kedua orangtua Grint membeli sebuah townhouse seharga 975.000 poundsterling (Rp 14,7 miliar). Keduanya membuat townhouse tersebut sebagai hotel butik dengan tarif per malamnya mencapai 150 poundsterling (Rp 2,2 juta). Mereka juga memiliki dua rumah peternakan berukuran besar senilai 2,7 juta poundsterling (Rp 40,7 miliar) atas nama mereka sendiri.

Eevil Plan Properties akan mengelola pemasukan dari rental properti, juga keuntungan dari penjualan properti pada masa yang akan datang.