Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Bali: Menjadikan Pulau Surga Tetap Surga...

Kompas.com - 12/11/2012, 03:33 WIB

Ada waktunya ketika perjalanan Sanur sampai Ngurah Rai harus ditempuh satu jam. Semakin sering terjadi sopir taksi menolak untuk mengantar ke tujuan tertentu, seperti Kuta dan Legian, dengan alasan macet total.

Jembatan tol di Bali ini juga merupakan sebuah upaya menjadikan Pulau Bali tetap merupakan pulau surga. Upaya untuk mengenyahkan kemacetan yang menghantui pulau ini dan sudah mulai dikeluhkan oleh para wisatawan.

Pembebasan lahan

Jika proyek tol ini tuntas dalam 1,5 tahun, juga menguatkan hipotesis bahwasanya pembebasan lahan merupakan persoalan utama dalam pembangunan infrastruktur tol. Selama ini, rumitnya pembebasan lahan memang sangat menghambat investasi di sektor jalan tol. Investor dalam ataupun luar negeri bahkan gentar terhadap persoalan yang seolah tiada solusinya.

Walau sebenarnya tol Bali bukannya tidak membutuhkan pembebasan lahan. Akan tetapi, kebutuhannya sangat minim karena trasenya melintasi perairan. Juga dari kebutuhan lahan 1,9 hektar, seluas 0,5 hektarnya milik Angkasa Pura I. Proyek tol Bali sendiri pun telah mendorong perubahan regulasi terkait pembangunan jalan tol dari sekadar dibangun di daratan menjadi boleh di perairan.

Harga lahan di Bali sangat fantastis. Ditaksir rata-rata Rp 1 juta per meter persegi, ternyata ada lahan bernilai Rp 12 juta per meter persegi sehingga lebih baik menggeser trase. Di Bali, juga lebih bijak untuk menyusun trase yang menghindari bangunan pura karena mahalnya ganti rugi.

Sejauh ini, pembangunan jalan di Bali memang stagnan. Ruas jalan tidak bertambah. Lima tahun terakhir, nyaris tidak ada pertambahan panjang jalan provinsi. Jalan nasional juga hanya bertambah 26 km antara Tohpati dan Kusamba. Di Bali pun hanya ada 535 km jalan nasional dan 860 km jalan provinsi.

Dari APBN Bali tahun 2012 sebesar Rp 2 triliun per tahun, bahkan tergambar betapa kecilnya perhatian terhadap infrastruktur jalan dengan alokasi ”hanya” Rp 143 miliar. Kurang dari 10 persen!

”Jika tol tidak dibangun, apa jadinya Bali selatan kalau ada pesawat tergelincir di by pass menuju Nusa Dua,” kata Kepala Bagian Bina Marga Dinas PU Bali Nyoman Sumerta.

Dengan semakin banyaknya mobil murah ditawarkan, bisa dibayangkan kekacauan jalanan di Bali jika setiap turis menyewa mobil murah itu.

Tol Bali kini memang dinanti seiring minimnya pembangunan infrastruktur jalan. Akan tetapi, tetap dibutuhkan solusi transportasi yang komprehensif selain jalan tol. Dibutuhkan moda transportasi yang benar-benar hanya memindahkan orang, tidak harus memindahkan kendaraan. Tujuannya adalah menjaga Bali tetap menjadi surga untuk semua....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com