Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Pramuwisata yang Sukses Jadi Eksportir Mebel

Kompas.com - 19/08/2011, 17:49 WIB

Celakanya, usaha itu tidak berjalan lama. Dia bahkan ditangkap oleh petugas keamanan lantaran tidak menjadi anggota paguyuban penjual.

"Karena saya bukan anggota mereka, saya dianggap ilegal," katanya.

Akibatnya, Pipin masuk dalam daftar hitam untuk berjualan dan beroperasi di kawasan Kuta. Giovanni menawari Pipin bisnis lain, yakni berjualan barang antik.

"Orang Italia memiliki selera yang bagus untuk seni," ujarnya.

Ia melihat kebutuhan mebel di Bali sangat besar. Giovanni langsung percaya, dan memberi modal kamera dan uang agar pria yang pernah ingin menjadi tentara angkatan laut ini bisa berburu mebel antik.

Berjualan mebel antik

Naluri bisnis Pipin tidak meleset. Ia berburu mebel antik ke Madura dan Jepara. Produknya dijual di Indonesia ataupun diekspor ke luar negeri.

Sebelum dijual, kadang ia harus memoles, mengecat, dan memperbaiki sendiri mebel antik itu. Pipin mendapat bagian 10 persen dari hasil penjualan mebel itu. Karena hasil kerjanya bagus, akhirnya Pipin mendapat modal Rp 30 juta dari Giovanni untuk membangun workshop di Jepara.

"Jepara memiliki banyak talenta dan mebelnya bagus," katanya.

Ia juga mendapat hak untuk mencari pembeli sendiri, di luar pelanggan Giovanni. Tahun 1991, ia resmi mendirikan Gabe International.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com