Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trihatma: Mengapa APL Sukses Membangun High-rise? (1)

Kompas.com - 23/03/2011, 07:32 WIB

Mengantisipasi jaringan transportasi massal, kami mempersiapkan superblok-superblok terhubung dengan stasiun MRT, subway, dan monorel. Di superblok Podomoro City di Jakarta Barat ini misalnya, kami sudah mempersiapkan jalan ke arah halte busway. Jadi penghuni dan pengunjung mal tinggal berjalan kaki ke depan. Sedang di belakang bangunan ini, kami mempersiapkan jalan ke arah stasiun monorel.

Jadi jika Anda tanya rahasia sukses Agung Podomoro, kuncinya adalah organisasi dengan manajemen yang solid. Kami punya konsep yang bagus untuk membangun di lokasi strategis. Hampir semua proyek properti APL berada di lokasi strategis.

Bagaimana bisa tahu suatu lokasi adalah lokasi strategis untuk properti? Kami punya manajemen yang andal dan berkualitas. Dan kami sudah membuktikan, semua apartemen yang kami pasarkan, selalu laris manis. Produk kami selalu diminati karena konsepnya memang bagus.

Superblok Podomoro City dengan 10.000 unit apartemen kelas menengah, dilengkapi dengan gedung perkantoran, hotel, mal. Mengapa kami membangun mal di setiap superblok? Karena mal memang dibutuhkan penghuni. Mereka bisa datang ke mal melalui terowongan bawah tanah (tunnel) dengan berjalan kaki. Kami memperhatikan keselamatan anak-anak sehingga mereka bisa jalan kaki lewat tunnel dengan aman.

Membangun apartemen dengan harga terjangkau di dalam kota, butuh keberanian. Namun Agung Podomoro Land selalu sukses membangun dan memasarkannya. Kami menjual apartemen dengan harga terjangkau, namun fasilitasnya lengkap. Makin jadi superblok ini, makin laris penjualan apartemen ini. Mewujudkan konsep ini tidak mudah, namun perlu keberanian.Di sinilah dibutuhkan kepemimpinan yang kuat dan manajemen yang solid.

Anda tahu kan biasanya orang asing jarang mau tinggal di daerah Jakarta Barat. Biasanya mereka pilih Jakarta Selatan. Namun di Podomoro City, saya lihat banyak orang asing yang tinggal di sini. Bule paling ngerti tempat yang nyaman dan murah, akses ke bandara gampang. Saya juga surprise kok banyak bule tinggal di sini. Tentu ini indikator superblok ini memang pas sebagai tempat tinggal.

Dari 10.000 pembeli, 90 persen adalah end-user. Sisanya investor, yang membeli apartemen untuk disewakan ke mahasiswa. Tujuh tahun lalu harga per unit Rp 150 juta. Sekarang harga apartemen sudah dua kali lipat. Jadi investasi properti sangat menjanjikan.

Tidak hanya apartemen, gedung perkantoran 46 lantai dengan luas 70.000 m2 di Podomoro City ini juga laris manis. Anda bayangkan, daerah ini kan daerah secondary, tapi harga sewa bisa sama dengan harga sewa di CBD Kuningan. Ini karena konsep superblok yang bagus. Jadi kami yakin produk kami pasti dicari orang yang membutuhkan. Salah satu penyewa adalah perusahaan perkebunan First Resources dari Singapura. Sekarang ruang perkantoran di sini yang tersisa tinggal 6 lantai lagi. Kalau tidak disetop, bisa-bisa kantor saya bisa dijual. Ha-ha-ha.

Agung Podomoro Land juga membangun rusunami. Biasanya orang tak suka tinggal di rusunami, namun rusunami yang dibangun Agung Podomoro malah laris manis. Apa rahasianya?
Kami membangun rusunami tanpa diinstruksi pemerintah. Sebagai pengembang, kami wajib membangun rumah rakyat. Kami berinisiatif membangun rusunami dengan harga maksimal Rp 144 juta per unit. Ketika kami bangun rusunami Kelapa Gading Nias sebanyak 8.000 unit, yang lokasinya persis di depan Mal Kelapa Gading III, rusunami itu laris bak kacang goreng.

Demikian halnya ketika kami membangun rusunami Kalibata City sebanyak 12.000 unit di bekas lahan pabrik sepatu Bata. Rusunami ini larisnya bukan main. Dua tahun lalu saat pertama diluncurkan, harganya sekitar Rp 150 juta. Jadi kebutuhan tempat tinggal terjangkau dan murah, sangat tinggi. Kalau tepat sasaran, pasti laku.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com