Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

San Diego Hills, Memorial Park Nyaman dan Tak Seram

Kompas.com - 21/03/2011, 17:00 WIB

Kami memodifikasi memorial park dengan membangun fasilitas lainnya karena melihat tradisi orang Asia, orang Indonesia, di mana ketika berziarah ke makam, mengajak orang sekeluarga dan jarang sendirian.

Jadi di San Diego Hills, orang berziarah ke makam orang yang dicintai sambil berwisata. San Diego Hills memiliki family center, multi function room, yang disewakan. Di San Diego Hills juga ada kapel untuk orang Kristen. Biasanya mereka tidak terburu-buru. Ini kombinasi konsep Forest Lawn dan kultur Indonesia.

Di San Diego Hills juga ada restoran masakan Italia dan kolam renang. Juga ada danau buatan "Lake Angels" seluas 8 hektar, di mana anak-anak bisa naik boat menyusuri danau itu.

Kami juga menyediakan sepeda agar anak-anak bisa bermain. Ada sofa seperti di country club. Pokoknya kami buat orang yang ada di sana senyaman mungkin.

Di San Diego Hills, ada tempat untuk meeting, outbound, juga bisa digunakan untuk tempat menikah. Ada pasangan yang ingin menikah di dekat orangtuanya yang sudah meninggal dunia dan dimakamkan di sini.

Wartawan National Geographic yang datang ke sini menyebutkan bahwa San Diego Hills merupakan memorial park pertama di dunia, yang memadukan konsep Forest Lawn di mana pemakaman tidak harus seram dengan kultur masyarakat Indonesia.

Kalau di TPU, mungkin orang harus buru-buru di pemakaman dan tidak membawa anak kecil. Tapi di San Diego Hills, keluarga besar tetap bisa membawa anak kecil. Di saat orang dewasa sibuk dengan acara pemakaman, anak-anak kecil bisa bermain dengan nyaman. Tradisi berziarah ke makam orang yang dicintai itu sangat penting karena kita mengajarkan kepada anak-anak perlunya berziarah.

Bagaimana meyakinkan orang yang masih hidup agar mau membeli lahan di San Diego Hills? Yang paling susah mengelola memorial park adalah melayani keluarga yang sedang berduka cita. Saya selalu mengingatkan kepada staf SDH untuk memiliki rasa sensitif dan melayani dengan baik orang-orang yang sedang berduka. Jika mereka puas, mereka akan bercerita ke teman-temannya. Ini promosi dari mulut ke mulut. Sebaliknya jika pelayanan buruk, cerita beredar dari mulut ke mulut juga.

Waktu pertama kali menjual SDH, tidak gampang. Tapi kami mengajarkan masyarakat untuk bijaksana dan tidak merepotkan orang lain, mempersiapkan diri dengan membeli lebih dahulu. Kapan mau dipakai, itu terserah Tuhan.

Saat ini 90 persen lahan di San Diego Hills terjual dari penjualan pre-need. Kalau beli lebih dulu, harga jauh lebih murah dan bisa dicicil sampai 50 bulan. Kalau bayar mencicil satu tahun, tak ada bunga. Yang dijual adalalh single makam dengan paket korporat minimum Rp 10 juta. Kalau pribadi harganya Rp 23 juta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com