Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joengky Sulistyo: Townhouse di Kedoya, Kampung Hijau di Dalam Kota

Kompas.com - 21/08/2010, 15:24 WIB

Menyadari masalah ini, kami berpikir kami harus membuat sesuatu yang berbeda yang bisa membuat penghuni berinteraksi.

Kami cari referensi, dan ternyata townhouse yang paling pas untuk proyek baru kami waktu itu.

Apa yang mendasari Anda membuat suasana townhouse ini tampak hijau? Pemikiran kami sejak awal, Jakarta terlalu banyak hutan beton, banyak bangunan yang masif. Awal tahun 2005, saat kami mulai berpikir akan membangun proyek townhouse, tema green property di Indonesia belum terlalu menggaung seperti sekarang ini.

Kebetulan saya sering membaca majalah National Geography. Saya lalu berpikir mengapa Indonesia kurang peduli pada pepohonan.

Untuk proyek townhouse ini, kami menanam pohonnya dulu, baru bangunannya. Antara lain pohon ketapang kencana, pohon sapu tangan, pohon manggis, melinjo, waru, mahoni. Kebetulan mitra saya suka menanam pohon. Jadi lanskap dikerjakan sendiri oleh mitra saya, yang background-nya real estate dari Arizona, Amerika. Kalau bikin sesuatu, lingkungan hijau harus dinomorsatukan.

Sekarang pohon-pohomnya kan sudah besar. Kalau kita hanya pindahkan pohon yang sudah jadi, pasti banyak yang mati. Kecuali pohon kamboja dari Bali three colors. Ada beberapa pohon yang usianya 70 tahun, kami pindahkan. Kalau pohon kamboja bisa dipindahkan. Pohon-pohon kamboja ini tergusur oleh proyek jalan di Bali dan kami mendapatkannya dari tempat penampungan.

Kami mau lingkungan hijau sudah jadi dulu. Di sebuah rumah, taman merupakan elemen yang sangat penting.

Konsep green property tentu tak sekadar menanam pohon, Apa lagi yang membuat townhouse ini layak menyandang eco-property? Kami memahami bahwa penhgertian hijau bukan sekadar pohon. Di tiap rumah, dibuat sumur resapan. Air dari talang akan masuk sumur dan masuk collective tank. Air daur ulang ini digunakan untuk menyiram tanaman dan pepohonan.

Demikian pula air kolam renang adalah air daur ulang. Intinya jangan buang air kotor ke luar karena air itu masih terpakai setelah proses daur ulang.

Keseriusan kami membangun dan menerapkan prinsip eco-property yang menyebabkan townhouse ini memenangkan FIABCI Indonesia Award 2010.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com