Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prospek Investasi Properti di Pinggiran Jakarta Tetap Cerah

Kompas.com - 04/12/2009, 17:00 WIB

Selang setahun kemudian, harga tanah naik jadi Rp 1,1 juta hingga Rp 4 juta per m². Tahun ini, Duta Pertiwi mencatat, harga tanah sudah menjadi Rp 1,3 juta−Rp 4 juta. Berarti, kenaikan harga tanah sebesar 18% dari tahun sebelumnya. “Segala fasilitas yang dibutuhkan orang perkotaan sudah tersedia di Kota Wisata. Itu yang menjadi salah satu daya tariknya,” kata Hogeny, beraroma promosi.

Fasilitas yang tersedia di Kota Wisata terbilang komplet, mulai dari sekolah, rumah ibadah, sarana olahraga, hingga taman rekreasi seperti Kampoeng China dan Kampoeng Indonesia. Hogeny mengklaim, kedua tempat rekreasi itu telah berubah menjadi objek wisata. Total pengunjung mencapai 50.000 orang pada hari libur.

Perumahan yang mengusung tema City of Millions Enchantment alias Kota Sejuta Pesona ini telah menggarap 350 hektare atau separuh dari total lahan seluas 750 hektare. Hingga kini, Kota Wisata telah menelurkan 29 kluster.

Kluster teranyar, yakni Hacienda dan Coatesville, sudah dipasarkan sejak Oktober 2009 lalu. Kluster ini terdiri dari 200 unit rumah hunian. Harga satu unit rumah tipe 162 antara Rp 947 juta hingga Rp 1,8 miliar.

Kenaikan harga juga terjadi di perumahan Citragran, yang hanya sepelemparan batu dari Kota Wisata. Kepala Divisi Penjualan Citragran Lia Ariyani menghitung, kenaikan harga tanah di perumahannya antara   10 persen hingga 20 persen per tahun.

Ilustrasinya begini. Pada tiga tahun silam, Citragran menjual tanah sebesar Rp 1,1 juta per m². Setahun kemudian, harga tanah naik jadi Rp 1,4 juta dan tahun ini senilai Rp 1,6 juta pe m². Menurut Lia, kenaikan harga tanah dan properti demi keuntungan para investor.

Di masa mendatang, Ali memperkirakan, harga tanah di Cibubur bakal melonjak dengan adanya rencana pembangunan Jakarta Outer Ring Road (JORR) bagian selatan melalui jalan tol T.B. Simatupang dan Pondok Pinang.

Dia memprediksi, kenaikan bisa mencapai 20 persen setahun. Cuma, Ali mengingatkan, masalah kemacetan lalulintas di kawasan tersebut bisa menjadi problem bila tidak segera diselesaikan.

SERPONG

Lonjakan harga juga terjadi di Serpong, Tangerang. Sejak munculnya kota mandiri Bumi Serpong Damai (BSD) pada tahun 1989 silam, harga tanah dan properti di sini amat meroket. Manajer Senior Komunikasi Perusahaan BSD Idham Muchlis mengatakan, harga tanah dan properti BSD naik antara 15 persen hingga 20 persen per tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com