Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prospek Investasi Properti di Pinggiran Jakarta Tetap Cerah

Kompas.com - 04/12/2009, 17:00 WIB

Dalam catatan Idham, pada 2004 silam harga tanah di BSD sekitar Rp 750.000 per m² dan bangunan sekitar Rp 2 juta per m². Tahun ini, harga tanah sudah mencapai Rp 2,7 juta per m² dan harga bangunan sudah mencapai Rp 3,2 juta per m². Menurut Idham, lonjakan harga yang signifikan terjadi pada periode tahun 1995−1996 dan tahun 2004−2006. “Bisa dibilang waktu itu booming properti, sehingga harga naik tinggi,” ujarnya.

Selain BSD, harga tanah dan properti di Perumahan Alam Sutera juga meroket. Sejak berdiri 1994 silam, harga tanah di perumahan tetangga BSD ini naik 10 persen setiap tahun. “Meski naik, tapi harga tanah di Alam Sutera masih lebih murah dibanding daerah sekeliling,” ujar Sekretaris Perusahaan Alam Sutera Hendra  Kurniawan.

Hendra mengungkapkan, saat ini harga tanah dipatok Rp 3,1 juta sampai Rp 3,3 juta per m². Bandingkan dengan dua tahun lalu, kala harga tanah masih sekitar Rp 1,3 juta per m², dan  setahun kemudian meningkat menjadi Rp 2,25 juta per m². “Itu harga tanah rumah hunian. Kalau yang komersial kenaikannya lebih besar,” ujar  Hendra.

Harga tanah komersial sekarang Rp 4,4 juta per m². Padahal, pada 2007 lalu, harganya masih Rp 1,7 juta per m². Itu berarti ada kenaikan sebesar Rp 2,7 juta per m² dalam selang waktu tiga tahun. Salah satu penyebab harga tanah di proyek PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) ini meroket lantaran adanya akses jalan tol sepanjang lima kilometer yang menghubungkan Jakarta dan Merak. Jalan tol ini juga memberikan akses ke Bandara Soekarno-Hatta.

Salah seorang investor yang sudah merasakan nikmatnya berinvestasi di Serpong adalah Yolanda Hanneke. Pada 2000, ia  menukarkan duit sebanyak Rp 190 juta dengan sebuah rumah tipe 160/140 di Alam Sutera. Ketika itu, ia mengeluarkan kocek tambahan Rp 50 juta untuk melakukan beberapa perbaikan. “Beberapa bulan lalu saya jual rumah itu seharga Rp 600 juta,” ujar Yolanda.

Pengamat properti Indonesia Property Watch Ali Tranghanda menilai, kawasan Serpong pertama kali menjadi primadona sewaktu banjir besar melanda perumahan-perumahan di Jakarta pada beberapa tahun lalu. Selain bebas banjir, menurut Ali, tingginya permintaan lantaran lokasi sekitar Serpong sudah mulai jenuh.

Cuma, Ali menilai, kenaikan harga properti di Serpong mulai melamban. Dalam hitungannya, kenaikan harga sepanjang tahun ini hanya sebesar 12%. Padahal, tahun-tahun sebelumnya, Ali mencatat kenaikan harga yang lebih besar, yakni dalam rentang 15% hingga 25%.
Ali beralasan, penurunan ini terjadi karena kawasan Serpong sudah mulai padat. Alhasil, dia melihat banyak orang melirik kawasan di sekitarnya, seperti Sawangan, Bintaro, Pondok Cabe. “Apalagi ada potensi JORR 2 lewat situ,” jelas Ali.

DEPOK

Kawasan di sebelah selatan Ibukota ini bisa menjadi pilihan menarik untuk berinvestasi properti. Soalnya, tersedia banyak infrastruktur untuk mengakses daerah ini.

Iklim di daerah pinggiran Jakarta ini juga turut mendukung. Bila Jakarta panas lantaran padat penduduk, beberapa daerah Depok terbilang masih sejuk karena berbatasan dengan kaki Gunung Salak. Kini, daerah penyebaran perumahan kawasan Depok mulai dari kawasan Cimanggis, Sukmajaya, Sawangan, sampai Cinere.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Berita
Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Berita
Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com