Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prospek Investasi Properti di Pinggiran Jakarta Tetap Cerah

Kompas.com - 04/12/2009, 17:00 WIB

Salah satu pengembang di kawasan Depok adalah Grup Sinarmas. Grup ini tengah mengembangkan perumahan Telaga Golf Sawangan.Proyek perumahan seluas 100 hektare ini sudah berjalan sejak Februari 2000 lalu. “Saat ini total tanah yang terbangun sebesar 60% dari lahan keseluruhan,” ungkap Supervisor Pemasaran Telaga Golf Sawangan Agnes Kusumawardani.

Soal potensi di masa mendatang, Agnes yakin bakal cerah. Argumen dia, pemerintah sudah merencanakan pembangunan jalan tol Depok-Antasari (Desari). Jarak pintu tol dengan perumahan ini terbilang dekat. “Kurang lebih sekitar 3 kilometer,” kata Agnes.

Sejak berdiri, harga tanah dan properti di perumahan ini naik sekitar 10% per tahun. Agnes mengungkapkan, kenaikan tertinggi terjadi pada 2007 dan 2008 lalu akibat lonjakan harga material dan bahan bakar minyak (BBM).
Sebagai gambaran, harga tanah pada 2007 silam sebesar Rp 700.000 hingga Rp 800.000 per m². Setahun berselang, harganya naik sedikit jadi Rp 900.000. Terakhir, harganya parkir di kisaran Rp 1,29 juta per m².

Kenaikan harga tanah juga mengerek harga hunian. Sebagai contoh, harga rumah tipe 144/160 di kluster Sevilla naik dari Rp 450 juta pada 2007 lalu tahun ini menjadi Rp 600 juta. Sekarang, pengembang  sedang asyik ketak-ketok proyek kluster teranyar, yakni North Espanola. Kluster ini menawarkan tiga tipe, antara lain Ibiza atau tipe 144/160.

Perumahan lain di Depok  adalah Permata Cimanggis. Harga tanah dan hunian di perumahan besutan Grup Permata ini melonjak sebesar 30% hingga 40% per tahun. Saat ini, harga tanah sebesar Rp 1,4 juta hingga Rp 1,7 juta per m². Lalu, “Di masa mendatang, tentu punya potensi baik karena ada kabar pembangunan jalan tol Cinere−Jagorawi dan relokasi terminal Depok ke daerah tepat di belakang proyek perumahan,” ujar Supervisor Pemasaran Permata Cimanggis Taufan Hery Kuswanto.

Proyek teranyar dari Permata Cimanggis, yakni kluster Mutiara, sudah berjalan sejak awal Oktober kemarin. Tipe yang ditawarkan di kluster Mutiara ini ada dua, yaitu tipe 45/84 dan tipe 45/90,dengan banderol harga berkisar antara Rp 250 juta hingga Rp 350 juta.

Anton Sitorus memprediksi, potensi pertumbuhan properti di Depok masih bagus. “Karena Depok termasuk salah satu kawasan yang mengakomodasi wilayah Jakarta. Apalagi ditunjang adanya kereta api,” ujar Anton.
Selain itu, prospek investasi properti di Depok sama baiknya dengan daerah pinggiran Jakarta lain seperti Serpong dan Cibubur. “Kenaikan harganya saya pikir bisa sekitar 10 persen per tahun,” jelas Anton. (Dessy Rosalina/Edy Can/KONTAN Weekend)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com