Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kombinasi dari Respons yang Lemah

Kompas.com - 28/03/2009, 05:15 WIB

Diperkirakan jumlah air yang melimpas ke luar sungai mencapai 2 juta kubik, setara dengan 400.000 truk tangki BBM yang berkapasitas 5.000 liter. Danau seluas 21,4 hektar ini mempunyai kedalaman 10 meter.

”Situ ini dibuat pada zaman Belanda sekitar tahun 1932. Hingga kini tanggul masih terbuat dari tanah, belum (pernah) diturap,” kata Pitoyo.

Data dari BBWSCC, Situ Gintung luasnya 31 hektar. Namun, karena proses pendangkalan, saat ini luasnya menjadi 21,4 hektar.

Pitoyo mengatakan, situ ini telah beberapa kali dikeruk untuk mengurangi pendangkalan. Alat-alat ekskavator dipakai untuk mengeruk lumpur di dasar sungai. Namun, ia membantah isu, ekskavator itu yang menimbulkan retakan pada tanggul.

”Tidak benar begitu. Tanggul jebol karena debit air yang besar,” ujar Pitoyo. Tanggul dibangun Departemen PU untuk menjaga agar luasan areal situ tidak mengecil. Kapasitas air Situ Gintung saat ini sekitar 2,1 juta meter kubik.

Risiko tinggi

Pembangunan yang terus berlangsung di sekeliling Situ Gintung telah mengubah kondisi lingkungan sekitarnya. Pada tahun 1980-an, marak pembangunan perumahan di cekungan yang berada di bagian hilir situ.

”Karena sekelilingnya banyak warga tinggal, maka itu menjadi risiko tinggi. Bangunan dengan risiko tinggi harus dikelola dan dimonitor setiap saat. Pengelola situ jangan hanya mau nangkanya, tapi tak mau getahnya,” kata Amien.

Ia mengingatkan, kondisi serupa, yaitu risiko tinggi, juga ada di Telaga Sarangan, Kabupaten Magetan. Berdasarkan survei tim BPPT, masih ada beberapa situ di Jabodetabek yang berpotensi menimbulkan bencana, antara lain Situ Lebak Wangi di Parung, Bogor, Situ Bekang, Situ Cibinong, dan Situ Pondok Benda di Pamulang, Situ Kedaung, serta Situ Babakan.

Antisipasi kurang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com