DOM ini akan langsung diberikan jika Aji dan tim HKI sebagai kontraktor pelaksana mampu merealisasikan target penyelesaian dan operasional Tol Pekanbaru-Dumai (Permai) pada April 2020.
"Saya janji akan kasih Bu Aji DOM satu bulan, jika sanggup mencapai target operasional April tahun ini," ujar Basuki, saat meninjau proyek Tol Permai, Kamis (20/2/2020).
DOM diberikan sebagai apresiasi atas kinerja positif para pekerja profesional di bidang infrastruktur di bawah Kementerian PUPR, sekaligus sebagai pelecut untuk menghasilkan karya-karya prestatif.
Aji yang berdiri di samping Basuki pun termotivasi untuk memenuhi target tersebut seraya menyatakan kesanggupannya.
"Siap, insya Allah. Kami akan melakukan yang terbaik," kata Aji.
Basuki menilai kualitas pekerjaan Tol Permai cukup bagus. Penilaian ini berdasarkan tes international roughness index (IRI) yang merupakan parameter untuk mengukur tingkat kerataan jalan.
Tes IRI menjadi salah satu faktor dalam pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol sesuai dengan Peraturan Menteri PU Nomor 392/PRT/M/2005.
Dalam peraturan tersebut, minimum skor tes IRI haruslah kurang dari atau sama dengan 4 meter per kilometer.
Jalan bebas hambatan ini menghubungkan Kota Pekanbaru, Kandis (Kabupaten Riau), Duri (Kabupaten Bengkalis), hingga Kota Dumai.
Menurut Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo, keberadaan Tol Permai akan membuka konektivitas baru dari Pekanbaru ke Dumai dengan kecepatan waktu tempuh menjadi 2-3 jam dari sebelumnya 6-7 jam.
"Tol ini akan membawa manfaat yang cukup banyak. Mempersingkat waktu tempuh dari Pekanbaru ke Dumai yang tadinya 6-7 jam bisa menjadi sekitar 2-3 jam,” terang Bintang.
Bintang melanjutkan, Tol Permai akan terhubung dengan berbagai kawasan produktif. Dengan demikian, dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, mengurangi biaya logistik, dan menciptakan pusat-pusat ekonomi baru di Sumatera.
Seksi I tersebut telah dilintasi sebanyak 40.518 kendaraan golongan I (non-bus) dengan kondisi yang terpantau lancar.
Tol Permai dirancang sepanjang 131 kilometer. Ruas tol ini terbagi dalam enam seksi selain Seksi I, terdapat Seksi II Minas-Petapahan/Kandis Selatan sepanjang 24 kilometer, dan Seksi III Petapahan-Kandis Utara sepanjang 17 kilometer.
Selanjutnya, Seksi IV Kandis-Duri Selatan sepanjang 26 kilometer, Seksi V Duri Selatan-Duri Utara sepanjang 28 kilometer, dan Seksi VI Duri Utara-Dumai sepanjang 25 kilometer.
Tol Permai dilengkapi dengan 7 gerbang tol (GT), yakni GT Pekanbaru, GT Minas, GT Kandis Selatan, GT Kandis Utara, GT Duri Selatan, GT Duri Utara, dan GT Dumai.
Kemudian 16 jembatan, 4 simpang susun, dan 10 tempat istirahat dan pelayanan (TIP).
Tak hanya itu, dibangun juga fitur lainnya, yakni enam underpass untuk perlintasan gajah liar.
Di kawasan itu terdapat sedikitnya 13 gajah sumatera liar. Sedangkan lima perlintasan lainnya berada di Jalan Tol Seksi 4 (Kandis Utara-Duri Selatan), dekat dengan Suaka Margasatwa Balai Raja.
Selain harus membangun underpass untuk gajah liar, pembangunan Jalan Tol Permai juga memiliki tantangan lain karena di beberapa titik terdapat persinggungan dengan pipa minyak dan gas serta jaringan listrik (powerline) milik PT CPI (Chevron Pacific Indonesia).
Tol Permai memiliki 16 Jembatan, 4 simpang susun, dan 6 underpass yang akan memperlancar aksesibilitas serta perjalanan dari dan menuju ke arah Dumai, Riau.
Saksikan video Tol Pekanbaru-Dumai:
https://properti.kompas.com/read/2020/02/20/225437821/basuki-janjikan-dom-untuk-dirut-hki-jika-penuhi-target-operasional-tol