Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Konstruksi Terowongan Perlu Manajemen Risiko Tinggi

Seluruh aspek ketidakpastian yang tinggi perlu juga diperhitungkan sebelum rencana dieksekusi.

Direktur Jenderal Bina Kementerian PUPR Marga Sugiyartanto mengungkapkan hal tersebut dalam sebuah diskusi di Kementerian PUPR, Senin (16/9/2019).

Menurut dia, perencanaan yang maksimal diperlukan agar seluruh potensi risiko dapat termitigasi dengan baik.

"Pengelolaan risiko dalam pembangunan resiko tinggi harus dikelola dengan cermat dan hati-hati dari segi teknik," kata Sugiyartanto.

Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan sumber daya manusia yang kompeten. Pasalnya, bila ada satu aspek yang tidak termitigasi, maka ketika persoalan di lapangan timbul dapat berakibat fatal. 

Satu hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan rencana konstruksi terowongan adalah data tanah yang memuat informasi lengkap tentang struktur.

Data tersebut kemudian diadjikan acuan bagi perencana untuk menentukan metode konstruksi seperti apa yang harus digunakan. 

"Kualitas informasi yang baik dalam tata tanah akan semakin memudahkan bagi seorang perencana untuk mendapatkan desain yang optimal dengan risiko seminimal mungkin," ucap Sugiyartanto. 

Salah satu proyek infrastruktur yang kini membutuhkan konstruksi terowongan yaitu Tol Padang-Pekanbaru, Sumatera. Proyek ini dirancang menembus kawasan Bukit Barisan dari wilayah timur ke barat.

"Ini merupakan kawasan rawan bencana dengan pergerakan tanah dan potensi rawan gempa. Dan dalam tahap perencanaan hal ini menjadi sangat penting," tuntas dia.

https://properti.kompas.com/read/2019/09/16/150000921/konstruksi-terowongan-perlu-manajemen-risiko-tinggi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke