TANGERANG, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat proses perbaikan Bendung Pasar Baru di Kota Tangerang, Banten.
Hal itu dilakukan untuk menjaga pasokan air dari Sungai Cisadane yang berada di kawasan hilir.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Bambang Hidayah mengungkapkan, perbaikan ini merupakan perbaikan pertama yang dilakukan pemerintah sejak bendung ini beroperasi pada 1930 silam.
Adapun Bendung Pasar Baru dibangun pada masa kolonial Belanda tepatnya tahun 1927.
"Perbaikannya baru dilakukan sekarang ini," kata Bambang di lokasi, Jumat (26/7/2019).
Pada masa jayanya, bendung tipe gerak ini dimanfaatkan untuk memenuhi suplai air di daerah irigasi Cisadane Barat, Cisadane Barat Laut, Garukgak dan Cisadane Utara seluas 40.000 hektar.
Namun, seiring dengan alih fungsi lahan yang terus terjadi, luas daerah irigasi yang dialiri bendung ini kian tergerus dan hanya menyisakan area mencapai 21.401 hektar.
Selain berfungsi sebagai sumber air irigasi, bendung ini juga dimanfaatkan sebagai sumber air baku utama Kota Tangerang Selatan, Kota dan Kabupaten Tangerang dan sebagian wilayah Kota Jakarta.
Selain itu, kehadiran bendung ini juga dimanfaatkan sebagai pengendali banjir yang terjadi di kawasan sekitarnya.
Sekarang sudah dibangun intake untuk melayani kebutuhan air minum di daerah Kota Tangerang sampai ke bandara (Soekarno-Hatta) itu kurang lebih 1.000 liter per detik, namun baru berfungsi 500 liter per detik karena instalasi pengolahan air baru dibangun 500 liter per detik.
"Rencananya ke depan mau dibangun lagi 500 liter per detik, tapi intakenya sudah siap untuk kapasitas 1.000 liter per detik," sambung Bambang.
Bambang menjelaskan, perbaikan Bendung Pasar Baru telah dilaksanakan sejak 2017 dengan anggaran sebesar Rp 90 miliar melalui kontrak tahun jamak 2017-2019.
Saat ini, dari sepuluh pintu yang diperbaiki, enam di antaranya telah selesai proses perbaikannya.
"Sekarang yang sedang dilakukan perbaikan adalah untuk pintu dua dan tiga. Kalau sudah diperbaiki semua, kebocoran akan berkurang bahkan tidak ada," kata dia.
Ia mengaku, selama ini kerap terjadi kebocoran. Bahkan, sebelum pintu bendung diperbaiki, kebocoran mencapai 2 meter kubik per detik.
Bila kondisi tersebut terus dibiarkan, tentunya akan mengancak ketahanan air warga Tangeran dan sekitarnya. Terlebih saat ini sedang memasuki musim kemarau.
Bambang menjelaskan, saat ini tingkat elevasi berada pada level 11,3 meter atau siaga dua. Dalam kondisi normal atau siaga tiga, tingkat elevasi berada di level 12,5 meter, artinya sudah terjadi penurunan 1,3 meter dari batas normal.
"Kalau nanti elevasi sudah di bawah 10 itu akan kering sekali. Makanya tahun ini kita akan selesaikan," tuntasnya.
https://properti.kompas.com/read/2019/07/26/174521621/dibangun-sejak-1930-bendung-pasar-baru-akhirnya-diperbaiki