Selama ini rumah yang mereka tempati teras kurang aman karena ancaman badai yang berpotensi terjadi di wilayah itu.
Mereka pun berusaha mencari rumah yang diinginkan melalui situs jual beli rumah. Hingga akhirnya mereka memutuskan memilih satu rumah unik.
Rumah itu berada di dalam satu peti kemas atau kontainer besar berwarna hijau yang bersifat portabel alias bisa bergerak ke mana saja.
Ukuran luasnya lebih kurang hanya 24 meter persegi. Meski demikian, pasutri yang memiliki satu anak laki-laki dan perempuan itu merasa rumah pilihan mereka bisa berfungsi sesuai kebutuhan.
Selain itu, hunian tersebut tetap tampak menarik dan bergaya pedesaan sesuai keinginan mereka.
“Saya suka dan merasa cocok dengan karakter rumah ini. Tetap bermanfaat dan nyaman untuk ditinggali,” ujar Adam, seperti dikutip kanal Youtube HGTV Arabia.
Terdapat pintu utama di kontainer itu yang bisa dibuka tutup dari atas ke bawah. Saat pintu itu dibuka, fungsinya sebagai teras rumah di mana meja dan kursi makan bisa diletakkan di atasnya.
Di dalam kontainer itulah inti rumahnya berada. Saat masuk ke dalam, terdapat tempat tidur bertingkat, sofa, kamar mandi, wastafel sekaligus tempat mencuci piring, kompor, dan perabotan lain.
“Ketika kami mendatangkan kontainer itu ke halaman rumah harus menggunakan crane untuk mengangkatnya. Tetangga berdatangan karena belum pernah melihat rumah seperti ini. Jadi pengalaman yang menarik,” jelas Adam.
Dia mengatakan, rumah itu dibeli dengan harga 28.000 dollar AS atau sekitar Rp 425 juta. Angka itulah salah satu alasannya memilih rumah kontainer tersebut karena harganya di bawah anggaran yang dia punyai, yaitu 30.000 dollar AS atau Rp 455 juta.
Sisa uang yang ada bisa digunakan untuk membeli perabotan lain di rumah, misalnya kulkas mini, gorden kamar mandi, dan mengganti wastafel dengan standar yang lebih bagus.
“Ini rumah portabel, tetapi bukan berarti kami harus pindah. Kami akan tetap tinggal di sini karena cukup aman saat ada badai. Namun, agak susah berbagi tempat karena terbatasnya ruang,” imbuh Jennifer.
Meski demikian, dia mengatakan, anak-anaknya juga suka dengan rumah itu karena mereka bisa tetap bermain di dalam dan luar rumah, serta belajar bersama di tempat tidur bagian atas.
Dia pun berpendapat bahwa dengan pikiran yang terbuka mereka bisa beradaptasi dan menerima perubahan bentuk dan ukuran rumah yang sekarang ditempati.
https://properti.kompas.com/read/2018/10/23/200000821/hanya-24-meter-persegi-rumah-kontainer-ini-anti-badai