Direktur Riset Savills Indonesia Anton Sitorus menuturkan, peluang itu adalah tawaran apartemen kelas menengah dan menengah ke atas dengan harga kompetitif.
Tawaran tersebut berasal dari pasar sekunder (seken), dan juga pasar primer yang fisiknya sudah terbangun (eksisting).
"Ini sangat menarik. Karena harganya atraktif, untuk tidak dikatakan kompetitif. Mereka yang jual apartemen ini sebagian besar butuh uang atau istilahnya BU," tutur Anton menjawab Kompas.com, Rabu (29/8/2018).
Anton menjelaskan, mereka para pemilik apartemen ini BU karena memiliki bisnis atau usaha di luar properti.
Hasil dari penjualan apartemen ini akan diputar kembali untuk membiayai operasionalisasi bisnisnya.
"Selain operasionalisasi bisnis, mereka juga harus membiayai aset-aset propertinya, terutama apartemen," kata Anton.
Sebagian besar dari investor ini, kata Anton, memiliki dua bahkan lebih dari 10 unit apartemen.
Jika satu unit saja biaya operasionalnya atau service charge-nya Rp 1 juta per bulan dikalikan 10 unit, maka senilai Rp 10 juta harus dibayar setiap bulan.
"Itu belum termasuk biaya-biaya lainnya, seperti listrik, dan air," kata Anton.
Adapun harga apartemen yang dimaksud Anton sekitar Rp 20 juta hingga Rp 25 juta per meter persegi. Sementara lokasinya berada di tengah kota Jakarta.
"Sekaranglah saatnya, betul-betul saat yang tepat, bukan gimmick, buat beli properti," tuntas Anton.
https://properti.kompas.com/read/2018/08/29/132302721/konsultan-sarankan-beli-apartemen-seken-sekarang-harga-bu