Pasalnya, dari hasil pelaksanaan pengamanan dan pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran tahun lalu, kepadatan arus kendaraan di rest area masih menjadi catatan yang harus diperhatikan.
"Bahwa rest area kita diserbu oleh masyarakat yang ignin melakukan aktivitas, dan itu mengganggu ruas utama jalan tol. Kemacetannya tumpah keluar, mengganggu main road kita," kata Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani di kantornya, Senin (7/5/2018).
Ada beberapa langkah yang telah disiapkan perseroan dalam penataan rest area, mulai dari penambahan toilet khusus wanita, menyiapkan mobile toilet, perbaikan dan peningkatan infrastruktur penunjang, hingga traffic zoning.
Desi menjelaskan, selama ini ada kecenderungan pengguna jalan tol untuk berputar-putar di dalam rest area, sehingga menyebabkan arus cukup padat.
Dengan traffic zoning, nantinya pergerakan pengendara akan lebih diatur.
"Jadi, yang mau ngisi bensin ya isi bensin saja, kalau ada yang mau makan ya makan saja. Jadi kami lakukan zonasi dengan rambu-rambu," tegas Desi.
Untuk mendukung traffic zoning ini, Jasa Marga melengkapinya dengan petugas yang akan mengarahkan pengemudi memasuki jalur-jalur sesuai dengan kebutuhan mereka. Ia berharap dengan pengaturan ini, arus di dalam rest area menjadi lebih lancar.
Di samping itu, Jasa Marga juga akan melakukan penambahan rest area sementara atau parking bay di beberapa titik di sepanjang jalur tol yang mereka kelola.
"Hal ini diharapkan bisa menjadi salah satu solusi untuk mengurai kepadatan di rest area," pungkas Desi.
https://properti.kompas.com/read/2018/05/07/175142721/tata-rest-area-jasa-marga-berlakukan-zonasi-lalu-lintas