MAKASSAR, KOMPAS.com - Mudah dimafhumi jika Ciputra Group mengubah orientasi bisnis propertinya di Makassar dengan lebih memfokuskan diri pada segmen menengah ke bawah.
Baca: Meski Bisnis Properti Lesu, Proyek Ciputra di Makassar Tetap Melaju
Ceruk pasar yang disebut Deputy General Manager Region III Ciputra Group Barawidjaja sebagai paling gemuk ini memang menjanjikan peluang besar.
"Proyek kami seharga Rp 200 jutaan di Distrik Lavanya, CitraGrand Galesong City disambut antusias pasar. Dua tahap di Cluster Verdhana terjual habis sebanyak 400 unit," papar Barawidjaja kepada Kompas.com, Senin (20/5/2016).
Baca: Ubah Strategi, Ciputra Bukukan Penjualan 200 Rumah dalam Sehari
Tak pelak, larisnya produk rumah murah tersebut mampu mengatrol harga jual sekitar 7,8 persen hingga 10 persen per April 2016.
Secara umum, Makassar sendiri dalam laporan survei Bank Indonesia kuartal I-2016 mencatat pertumbuhan harga rumah tertinggi se-Indonesia untuk tipe kecil yakni 21,27 persen lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya sekitar 16,12 persen.
Pertumbuhan harga ini jauh mengungguli kota-kota lainnya seperti Batam sebesar 16,08 persen, dan Semarang dengan 15,49 persen.
Mereka, kata Barawidjaja, menunda pembelian hingga konstelasi bisnis propert benar-benar telah pulih, dan berbagai kebijakan termasuk di sektor fiskal, mendukung iklim investasi lebih menarik.
"Sektor perpajakan masih jadi momok bagi investor. Meski demikian, dengan dibahasnya RUU Tax Amnesty oleh DPR, menjadi langkah awal untuk optimisme sektor properti lebih baik lagi," tandas Barawidjaja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.