MAKASSAR, KOMPAS.com - Kenaikan pasokan hotel di Makassar tercatat paling tinggi dibandingkan wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek), Banten, serta Bandung.
Menurut Survei Perkembangan Properti Komersial yang dilansir Bank Indonesia (BI) pada Senin (15/2/2016), pertumbuhan pasokan hotel di ibu kota Sulawesi Selatan ini mencapai 18,48 persen sepanjang kuartal IV-2015.
Pertumbuhan tersebut disebabkan maraknya kegiatan perekonomian di wilayah timur Indonesia yang membutuhkan ruang-ruang pertemuan sekaligus kamar-kamar untuk para pebisnis dan profesional.
Bi melaporkan, kebutuhan hotel pada kuartal yang sama di Makassar mencapai 34,24 persen. Angka ini jauh lebih tinggi ketimbang kebutuhan kuartal sebelumnya yakni hanya 5,39 persen.
Secara umum, kata BI, segmen perhotelan mengalami kontraksi harga sebesar 2,76 persen (kuartal III ke kuartal IV-2015). Kontraksi terjadi hampir di semua wilayah yang disigi BI dan dipicu oleh ketatnya persaingan.
Secara tahunan (kuartal IV-2014 ke kuartal IV-2015), segmen hotel juga mengalami pertumbuhan harga terendah dibanding segmen properti komersial lainnya yakni hanya 2,77 persen.
Padahal kinerja triwulan sebelumnya mengalami lonjakan 21,44 persen secara tahunan seiring melemahnya permintaan akibat perlambatan ekonomi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.