MAKASSAR, KOMPAS.com - "Hanya dalam sehari 200 unit rumah klaster Verdhana Tahap 2 laris dibeli".
Demikian Project Manager CitraGrand Galesong City, Ary Agus Setiawan mengungkapkan catatan penjualan rumah seharga Rp 200 jutaan tersebut kepada Kompas.com, di Makassar, Jumat (20/5/2016).
Menurut Ary, saat ini segmen pasar paling gemuk di ibu kota Sulawesi Selatan tersebut terhitung masih lebih baik dibandingkan segmen menengah atas, dan atas.
Tawaran produk rumah ini merupakan bagian dari perubahan strategi Ciputra Group dalam menghadapi konstelasi bisnis properti yang masih mengalami kelesuan.
"Kelas menengah bawah ini justru membuka peluang besar bagi Ciputra Group untuk mengeksplorasi lebih jauh melalui pengembangan klaster-klaster berikutnya," ujar Ary.
Saat klaster Verdhana terbentuk dan beroperasi pada semester kedua 2016, Ciputra Group berencana untuk mengeluarkan produk dengan harga di atasnya yakni kisaran Rp 2 miliar.
Berdasarkan hitung-hitungan pertumbuhan harga, tambah Ary, klaster Verdhana Tahap 1 yang mengalami kenaikan harga sekitar 7,8 persen hingga 10 persen dalam tahun pertama, bisa melonjak hingga 20 persen pada tahun kedua.
"Nah, seiring dengan kemajuan pembangunan fisik baik unit rumah maupun infrastruktur dan fasiitas, kami mulai berani melepas produk segmen menengah ke atas," tutur Ary.
"Kami akan memotong jalur 'pencarian' itu dan mengarahkan mereka untuk memilih Distrik Golf di CitraGrand Galesong City," imbuh Ary.
Klaster Verdhana sendiri merupakan bagian dari Distrik Lavanya di Citragrand Galesong City. Proyek skala kota yang berada di Kabupaten Gowa, ini merupakan hasil kerjasama Ciputra Group dan Galesong Group. Luasan lahannya 500 hektar.
Selain perumahan, properti yang akan dikembangkan di sini adalah rumah sakit, pusat belanja, sekolah, perkantoran, hotel, dan apartemen. Adapun properti eksisting yang telah dibangun adalah lapangan golf Paddy Valley.