Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
INVESTASI

Tiga Hal yang Membuat Pengembang Malaysia Ogah Berinvestasi di Indonesia

Kompas.com - 19/10/2015, 20:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada tiga hal yang membuat pengembang Malaysia ogah menanamkan modalnya, dan membangun properti di Indonesia. Ketiga hal tersebut adalah ketidaksiapan infrastruktur, transparansi, dan korupsi.
Senior Manager Sales and Marketing Malaysian Resources Corporation Berhad (MRCB Land) , Kenneth Khoo, mengungkapkan hal tersebut kepada Kompas.com, Senin (19/10/2015). 

"Kondisi infrastruktur masih jauh dari memadai. Padahal, infrastrukturlah yang mendorong pertumbuhan properti di suatu negara. Namun, dengan program percepatan pembangunan infrastruktur seperti mass rapid transit (MRT), jalan tol, dan lainnya akan menarik investasi lebih banyak lagi ke Indonesia," papar Kenneth.

Dia menambahkan, selain infrastruktur, Indonesia juga terkendala masalah transparansi, terutama di sektor birokrasi. Tidak ada kejelasan kapan waktu penyelesaian perizinan investasi, maupun perizinan saat implementasi di lapangan. 

Hal ketiga adalah korupsi. Kenneth mengungkapkan, pihaknya harus mengatakan hal yang jujur untuk kebaikan Indonesia. Karena korupsi di negara ini demikian parah. Sehingga mereka tidak berani untuk membenamkan dana di sini.

"Jika dana hilang, bagaimana kami bisa mempertanggungjawabkannya? Padahal, ada banyak uang konsumen yang kami kelola juga," imbuh Kenneth.

Karena itulah, pengembag negeri jiran ini untuk sementara memilih hanya memasarkan dan menjual produk propertinya. Jika Indonesia bebas korupsi, kondisi infrastrukturnya memadai, dan transparan, MRCB akan datang dan berinvestasi.


MRCB saat ini menawarkan KL 9 yang berlokasi di kawasan Seputeh, Kuala Lumpur, Malaysia untuk pasar Indonesia. Sebanyak 170 unit apartemen dalam Tower B diperkenalkan kepada publik melalui kerjasama dengan broker ERA Indonesia.

"Kami masuk sini, karena pasar Indonesia sangat besar. Terbesar di Asia Tenggara. Terlebih ada banyak warga Indonesia yag menyekolahkan anak-anaknya, atau alasan medis berobat ke Kuala Lumpur. Jumlahnya semakin banyak dari tahun ke tahun," jelas Kenneth.

KL Nine seluas hampir 7 hektar terdiri atas sembilan menara, mencakup apartemen, small office home office (SOHO), perkantoran, ruag ritel, dan gerai food and beverage. Harga yang dipatok mulai dari 1 juta ringgit Malaysia untuk ukuran 3 kamar tidur atau 110 meter persegi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau