JAKARTA, KOMPAS.com - Tak dapat dimungkiri, percepatan pembangunan infrastruktur mampu mengubah peta bisnis sektor properti secara signifikan. Terutama pembangunan infrastruktur jalan tol, dan jaringan rel kereta api berbasis konektivitas.
Salah satu wilayah yang mendapat perhatian utama adalah metropolitan Jadebotabek yang mencakup Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Populasi Jadebotabek yang mencapai 30 juta orang, menempatkannya sebagai metropolitan terbesar kedua setelah Tokyo-Yokohama (studi Demographia 2014).
Dari total jumlah penduduk, 50 persen di antaranya termasuk kategori produktif alias working age population dengan domisili di Bekasi, Depok, dan Tangerang Selatan. Sebanyak 2,4 juta komuter melakukan perjalanan ulang-alik ke pusat bisnis Jakarta baik dengan kendaraan pribadi yang mendominasi porsi 70 persen, maupun kendaraan umum (30 persen).
Potensi-potensi ini yang kemudian memicu perluasan dan pembangunan aksesibilitas, dan transportasi publik. Jika pada perkembangan paling awal, pemerintah masih terpaku pada jaringan jalan tol, kini justru semakin variatif dengan dibangunnya jaringan berbasis rel, dan commuter line.
"LRT jangkauannya lebih luas, banyak kawasan yang terlewati. Sebut saja Bogor, Cibubur, Bekasi, Cengkareng," ujar Arief kepada Kompas.com, Kamis (15/10/2015).