Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Kekurangan Pengembang

Kompas.com - 23/05/2015, 01:28 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebutuhan rumah yang mencapai 13,5 juta unit, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) disebabkan pasokan yang selalu kurang. Hal tersebut bisa diatasi jika jumlah pelaku pembangunan fokus pada pemenuhan kebutuhan papan di Indonesia.

Menurut Ketua Dewan Kehormatan Realestat Indonesia (REI) Lukman Purnomosidi, jika pengembang masuk pasar global, maka pelaku pembangunan di Indonesia akan berkurang.

"Kita kekurangan pengembang. Padahal kebutuhan rumah tinggi. Kita juga butuh banyak pelaku pembangunan di sini dan bagaimana menciptakan suasana kondusif, sehingga pelaku banyak," ujar Lukman kepada Kompas.com di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis malam (21/5/2015).

Jika tidak demikian, lanjut Lukman, akan sulit menekan angka kekurangan rumah yang terus bertambah tiap tahunnya. Menurut dia, masih banyak persoalan perumahan yang perlu dibenahi di Indonesia.

Seperti diketahui, penduduk Jakarta sudah menyentuh angka 10 juta jiwa, sementara Jabodetabek 30 juta jiwa. Poin utamanya adalah masyarakat banyak yang belum memiliki rumah. Di dalam hal ini, perlu kerja sama antara pemerintah dan pengembang.

Dari sisi pemerintah, misalnya mempertimbangkan kembali kebijakan loan to value (LTV). Kebijakan ini, dirasa cukup memberatkan. Begitu pula ketika para pengembang ingin membangun, tetapi terhambat karena tidak bisa akad inden.

Lukman menyimpulkan, pemerintah perlu memberikan keleluasaan bagi pengembang untuk membangun. Pasalnya, pemerintah membebankan 600.000 unit rumah menengah ke bawah agar dibangun pengembang swasta.

Ia mencontohkan, kemudahan tersebut adalah perizinan lebih sederhana dan tanah untuk perumahan tersedia. Dengan demikian, pengembang yang mau membangun perumahan murah, jauh lebih banyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau