Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Perabot Baru Anda Mungkin Beracun!

Kompas.com - 29/03/2015, 09:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

Sumber Trulia
KOMPAS.com - Setelah merenovasi rumah, atau membeli perabotan baru, Anda seringkali mencium bau yang khas. Bau cat atau barang baru ini menyenangkan, karena Anda merasa ruangan seperti baru.

Namun Anda perlu perhatikan bahwa bau tersebut ternyata tidak sehat. Bisa saja, bau tersebut berasal dari aroma pertikel formaldehida yang dilepaskan ke udara dari lemari kayu baru Anda.

Formaldehida atau formalin merupakan gas tidak berwarna yang biasa digunakan untuk mengawetkan jenazah. Zat ini jika dihirup atau dikonsumsi oleh manusia, bisa menimbulkan penyakit kanker.

Lem formaldehida seringkali digunakan untuk merekatkan press wood, dan kayu lapis lainnya. Tidak hanya itu, banyak cat dan karpet yang juga mengandung formalin.

Memang, perlu gas dengan kadar yang sangat tinggi untuk memengaruhi langsung kesehatan Anda. Tapi, sama seperti polusi di luar ruangan, tingginya tingka polusi di dalam ruangan dapat memengaruhi kesehatan Anda dari waktu ke waktu.

Berikut beberapa cara agar rumah (baru) Anda terhindar dari bahaya polusi yang tidak kentara.

1. Carilah barang rendah VOC

Ketika Anda membeli perabotan baru, cat, karpet, wallpaper, produk pembersih, atau bahkan tirai mandi, cobalah untuk memastikan mereka dibuat dari bahan rendah VOC atau nol-VOC. VOC atau Volatile Organic Compound adalah senyawa organik yang mudah menguap. Bahan rendah VOC atau nol-VOC memiliki taraf rendah atau tidak memancarkan racun sama sekali.

Jika seseorang dalam keluarga Anda menderita asma, atau rentan terhadap alergi, produk rendah atau nol-VOC cukup penting.

2. Mencari sumber alergi

Ketahuilah di mana sumber-sumber alergen dan polutan beracun, terutama pada perabot yang paling sering Anda gunakan.

Tentu saja, cara terbaik menghilangkan alergen seperti jamur dan debu adalah melakukan pembersihan secara menyeluruh.

3. Perhatikan semua permukaan

Jika Anda memiliki anak-anak yang sering bermain di lantai, pertimbangkan untuk mencari karpet nol-VOC atau karpet alami yang terbuat dari katun, sutra, atau wol. Anda juga bisa mengaplikasikan ubin keramik, bambu, atau lantai gabus.

4. Hindari cat timbal

Saat ini, sudah banyak produk cat yang tidak menggunakan timbal. Namun, jika rumah Anda cukup tua, kemungkinan besar cat yang dipakai masih mengandung timbal. Pertimbangkan untuk mengganti cat tersebut. Timbal bisa menyebabkan masalah kesehatan, terutama pada anak.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harvest City Rilis Kawasan Ruko Dua Lantai Baru, Dibanderol Mulai Rp 690 Juta

Harvest City Rilis Kawasan Ruko Dua Lantai Baru, Dibanderol Mulai Rp 690 Juta

Berita
Ternyata, Lubang di Kursi Plastik Ada Fungsinya

Ternyata, Lubang di Kursi Plastik Ada Fungsinya

Umum
Harga Sewa Perkantoran di Jakarta Turun

Harga Sewa Perkantoran di Jakarta Turun

Berita
Tahun Ini, Jakarta Tambah Pasokan Kantor Baru Seluas 19 Hektar

Tahun Ini, Jakarta Tambah Pasokan Kantor Baru Seluas 19 Hektar

Berita
10 Juta Bambu Digunakan sebagai Matras Tol 'Atas Laut' Semarang-Demak

10 Juta Bambu Digunakan sebagai Matras Tol "Atas Laut" Semarang-Demak

Konstruksi
Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Eksterior
Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Berita
Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Perumahan
Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com