Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Menyedot Debu

Kompas.com - 02/03/2015, 07:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

KOMPAS.com - Membersihkan ruangan atau karpet menggunakan penyedot debu (vacuum cleaner), memang praktis. Namun, Anda harus memastikan telah menggunakannya dengan benar.

Ini beberapa kesalahan yang sering dilakukan saat menyedot debu.

1. Tidak menyedot karpet secara dua arah

Jika Anda hanya menyedot karpet satu arah, Anda tidak menghilangkan debu dan kotoran secara keseluruhan. Beberapa di antara kotoran ini bisa bersembunyi di balik kain.

Usahakan untuk menyedot karpet dari berbagai arah, atas ke bawah, bawah ke atas, kanan ke kiri, dan kiri kanan.

2. Membiarkan kantong debu terisi sampai penuh

Mesin penyedot debu memiliki kantong untuk menyimpan seluruh kotoran yang dihisap. Supaya penyedot bekerja maksimal, sebaiknya Anda tidak menunggu kantong debu ini penuh.

The Vacuum & Sewing Dealer's Trade Association merekomendasikan Anda untuk mengosongkan kantong tersebut setelah terisi lebih dari setengahnya. Penyebabnya, penyedot debu bisa kehilangan efisiensi jika digunakan saat kantong penuh.

Lebih baik lagi jika anda tidak menggunakan kembali kantong debu tersebut, karena bisa memangkas efisiensi sampai 50 persen.

3. Terlalu cepat

Gunakan penyedot secara maksimal dan perlahan. Dengan begitu, mesin bisa menyedot lebih banyak kotoran dan debu sehingga karpet Anda menjadi lebih bersih.

4. Tidak menggunakan crevice tool

Setiap mesin penyedot debu biasanya dilengkapi dengan alat yang mampu menjangkau pojok-pojok ruangan atau crevice tool. Namun, jarang sekali alat ini digunakan karena biasanya orang menggunakan penyedot debu hanya untuk karpet.

Setidaknya, gunakan alat tersebut untuk membersihkan tepi-tepi ruangan dua kali dalam sebulan. Kotoran atau debu di pojok-pojok ruangan ini sering terabaikan hingga bertahun-tahun.

5. Tidak menyesuakan ketinggian

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6,6 Juta Kendaraan Lintasi Tiga Ruas Tol Astra Infra Selama Mudik Lebaran

6,6 Juta Kendaraan Lintasi Tiga Ruas Tol Astra Infra Selama Mudik Lebaran

Berita
[POPULER PROPERTI] 5 Tahun ke Depan, 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

[POPULER PROPERTI] 5 Tahun ke Depan, "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Hotel
Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Berita
Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Berita
Meski Tahan Lama, Wastafel 'Stainless Steel' Punya Kekurangan

Meski Tahan Lama, Wastafel "Stainless Steel" Punya Kekurangan

Tips
Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Berita
Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com