Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituntut Untung, Perum Perumnas Masih Setia Garap Rusunami

Kompas.com - 12/03/2015, 17:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendati agresif menggenjot pertumbuhan pendapatan melalui pengembangan proyek komersial berbendera Sentraland, namun Perum Perumnas masih setia, dan fokus menggarap hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Direktur Pembiayaan Perumnas Muhammad Nawir menegaskan hal tersebut kepada Kompas.com, di Gedung Perumnas, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (11/3/2015).

Menurut Nawir, Perumnas masih fokus membangun hunian murah bagi MBR berupa rumah susun milik (rusunami) yang harganya mengikuti ketentuan pemerintah. "Kami utamanya bangun rusunami. Sudah ramai di Medan, Makassar, dan Bandung," ujar Nawir.

Proyek rusunami di Medan misalnya. Perumnas membangun tujuh menara rusunami di atas lahan seluas 1,8 hektar. Proyek rusunami ini akan digabungkan dengan bangunan komersial berupa pusat perbelanjaan atau mal.

Sementara di Makassar, saat ini masih dalam proses perizinan lahan. Rencananya, Perumnas akan membangun dua menara rusunami. Di lantai dasar menara ini, disiapkan juga sejumlah ruko sebagai fasilitas penunjang bagi penghuni.

Sementara di Bandung, tepatnya kawasan Antapani, Nawir menyebutkan Perumnas akan membangun tiga menara rusunami.

Selain ketiga kota tersebut, Perumnas juga mengembangkan rusunami di Karawang. Di lahan seluas empat hektar, akan didirikan 3 menara. Namun tidak menutup kemungkinan, Perumnas akan menambah jumlah rusunami di Karawang dalam beberapa waktu ke depan.

Ada pun di Jakarta, proyek Perumnas teranyar adalah di Cengkareng, Jakarta Barat. Di sini, mereka berencana membangun 20 menara. Saat ini, prosesnya masih dalam tahap perizinan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Terkait harganya, Nawir menyebutkan tidak mematok angka yang tinggi karena mengikuti ketetapan pemerintah. "Harganya beda-beda karena standard harganya pemerintah berbeda tiap daerah," jelas Nawir.

Untuk rusunami di Jakarta harganya berkisar Rp 9,8 juta per meter persegi, di Medan Rp 9 juta per meter persegi, di Bandung Rp 8 juta per meter persegi, sementara di Makassar Rp 8,8 juta per meter persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau