Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibanderol Rp 300 Jutaan, Proyek "Sentra Timur Residence" Terus Melaju

Kompas.com - 01/03/2015, 20:26 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembang terus menyiasati kenaikan harga properti dengan meningkatkan efisiensi dalam proses pembangunan proyek huniannya. Harga sejumlah bahan baku konstruksi, seperti baja, besi, serta bahan bangunan memang telah naik sebelumnya dan ini hal itu membuat harga properti ikut melonjak.

Upaya Perum Perumnas membangun apartemen Sentra Timur Residence, misalnya. Bekerjasama dengan PT Bakrie Pangripta Loka, pembangunan apartemen di Jakarta Timur itu tetap berjalan meskipun inflasi harga bahan bangunan akhir-akhir ini terus melonjak naik.

"Jadi, kenaikan harga properti saat ini memang bukan hanya dipengaruhi kenaikan harga BBM, tetapi aktualnya kenaikan harga properti saat ini sangat dipengaruhi inflasi harga bahan bangunan yang tidak disertai oleh naiknya daya beli masyarakat, khususnya masyarakat berpenghasilan menengah dan bawah," ujar Hermon Simanjuntak Promotion & Busdev Manager Sentra Timur Residence kepada Kompas.com, Minggu (1/3/2015)

Hermon mengaku optimistis dengan perjalanan proyek ini, menyusul kesuksesan tahun lalu sukses memasarkan tower-tower andalannya, seperti Orange Tower & Ruby Tower yang laris manis di 2014. Di awal 2015 ini, pihaknya tengah memasarkan tower teranyarnya, yaitu Brown Tower di kisaran harga Rp 300 jutaan.

"Kami yakin akan mampu men-delivery project imi dengan baik dan tepat waktu," kata Hermon.

Dengan menerapkan manajemen konstruksi modern dan disiplin dalam pelaksanaan pembangunan apartemennya, lanjut Hermin, proyek apartemen Sentra Timur Residence diharapkan bisa terjangkau masyarakat menengah dan bawah.

"Kami berusaha disiplin dalam pelaksanaan konstruksi dan penerapannya dalam mengontrol biaya, kualitas dan waktu pelaksanaan pembangunan apartemen ini," ujarnya. 

Sentra Timur Residence berada di kawasan Jakarta Timur, tepatnya dekat dengan Terminal Terpadu Sentra Timur Pulogebang yang sejalan dengan konsep pengembang sebagai pelopor Transit Oriented Development (TOD) di Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com