KOMPAS.com - Surabaya masuk dalam lima besar kota berkembang di Asia yang menjadi incaran investor properti versi Lamudi, situs penyedia jasa data properti global.
Ibu kota Jawa Timur ini, bersama Kolombo (Srilanka), Faisalabad (Pakistan), Irbid (Yordania), dan Chittagong (Bangladesh), menawarkan peluang investasi properti lebih besar ketimbang kota-kota berkembang lainnya di Asia.
Perkembangan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi di atas 8 persen selama tiga tahun terakhir, meningkatnya daya beli dan migrasi urban, telah mendorong tingginya kebutuhan properti. Terutama properti hunian, perkantoran, perhotelan dan pusat belanja.
Selain itu, menurut riset Lamudi, dalam perkembangan infrastruktur, Pemerintah Kota Surabaya sangat serius menggarapnya. Pekerjaan infrastruktur terus digenjot, seperti jalan lingkar barat luar (JLBL), jalan lingkar timur luar (JLTL) dan jalan lingkar dalam timur (JLLDT) atau yang dikenal dengan nama Middle East Ring Road (MERR) II C.
Pemerintah kota juga bakal mewujudkan pembangunan transportasi massal melalui program Angkutan Massal Cepat (AMC) berupa trem dan monorel.
Pekerjaan infrastruktur tersebut dinilai Lamudi, efektif menarik investasi asing dan mengambil keuntungan dari momentum anjloknya harga minyak dunia, sehingga dapat mendorong usaha bisnis ruang ritel dan perkantoran.
"Dengan ekonomi yang terus memperlihatkan pertumbuhan ekonomi, bahkan di atas rerata Nasional, memicu peningkatan daya beli konsumen. Sehingga pada gilirannya memperkuat bisnis ritel," tulis Lamudi.
Menurut riset Colliers International Indonesia, hingga 2018 akan berdiri 14 pusat belanja baru dengan total luas bangunan 384.750 meter persegi.
Sedangkan perkantoran akan hadir 14 gedung dengan total luas bangunan 477.654 meter persegi, dan apartemen sebanyak 10 proyek dengan jumlah 7.260 unit.
Sementara di sektor perhotelan, kota ini akan dipadati 21 hotel kelas bintang tiga, 12 hotel bintang empat, dan tiga hotel bintang lima dengan total 7.242 kamar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.