Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merek-merek Premium Banjiri Surabaya

Kompas.com - 14/01/2015, 09:29 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Surabaya semakin diperhitungkan oleh pebisnis ritel. Tidak saja peritel nasional, melainkan juga peritel internasional, seiring pertumbuhan ekonomi yang berada pada posisi 7 persen hingga 7,5 persen selama tiga tahun terakhir.

Hal ini, menurut Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto,  menstimulasi nama-nama besar dalam jaringan ritel internasional lebih antusias melakukan ekspansi di pasar Surabaya.

Setelah merek-merek menengah macam Zara yang beroperasi tahun lalu di pusat belanja Surabaya Timur, menyusul berikutnya adalah Stradivarius, Cotton On, dan New Look.

Selain itu, peritel asal Swedia dan Jepang yakni H&M dan Uniqlo juga telah membuat komitmen dengan dua pusat belanja Surabaya lainnya yang saat ini masih dalam tahap pengembangan.

Langkah kedua peritel tersebut kemudian diikuti merek premium dan mewah macam Louis Vuitton, Burberry, Balenciaga, Yves Saint Laurent, Hugo Boss, Michael Kors, Toni Dress, Rolex, Tag Heuer dan Victoria's Secret.

"Merek-merek mewah tersebut akan hadir di pusat belanja Tunjungan Plaza V," jelas Ferry kepada Kompas.com, Selasa (13/1/2015).

Ferry melanjutkan, antusiasme peritel tersebut tentu saja mendorong para pengembang membangun pusat-pusat belanja baru. Hingga 2016 terdapat pasokan pusat belanja baru seluas 1 juta meter persegi.

"Pasokan tersebut akan bertambah pada dua tahun setelahnya yakni hingga 2018 mendatang, sebanyak 31 persen atau 390.750 meter persegi. Jumlah ini berasal dari 14 pusat belanja baru," tutur Ferry.

Dengan begitu, tambah Ferry, bisa dikatakan bahwa saat ini secara progresif Surabaya telah menjadi destinasi peritel untuk pengembangan bisnisnya. Akan ada lebih banyak lagi peritel lokal dan internasional yang hadir di Surabaya seiring terbatasnya pasokan pusat belanja di Jakarta.

Kehadiran para peritel tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan tingkat hunian. Sepanjang 2014 lalu, tingkat hunian tumbuh 3,2 persen menjadi rerata 80 persen. Hingga 2018, laju pertumbuhan tingkat hunian ini diprediksi melebihi angka 87 persen.

"Melihat perkembangan demikian, Surabaya akan semakin menegaskan posisinya sebagai destinasi ekspansi paling potensial setelah Jakarta, untuk merek-merek premium dan mewah," pungkas Ferry.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com