Namun begitu, kata JF Apex Research, pengembang yang fokus pada pasar massal untuk segmen properti residensial, dapat meraup pertumbuhan berkelanjutan. Terutama pengembang dengan eksposur di kawasan Iskandar Malaysia, yang menjual properti serentang 300.000 Ringgit hingga 800.000 Ringgit.
"Segmen ini didukung oleh kuatnya permintaan yang berasal dari pembeli properti pertama atau end user yang membeli proeprti untuk dihuni," tulis JF Apex Research, Selasa (6/1/2015).
Di tengah sentimen konsumen yang melemah, pengembang akan mengalihkan orientasinya untuk menciptakan kemudahan pembiayaan. Skala proyek yang dibangun pun rata-rata kecil. Sebaliknya, harga jual rerata tinggi. Mereka akan fokus pada pembeli rumah pertama.
CIMB Research menambahkan, penjualan properti pada kuartal pertama tahun ini akan melanjutkan momentum yang terjadi pada paruh kedua 2014. Ini berdasarkan keyakinan bahwa harga properti bakal melesat pasca GST.
Namun, mempertimbangkan pasar yang akan bersikap menunggu (wait and see) selama enam bulan hingga sembilan bulan sejak GST, pertumbuhan akan berjalan lambat.
"Dampaknya baru akan terasa akhir 2015. Kami mengkategorikan sebagai tahun yang bersemangat," tulis CIMB.