Indahnya Pelangi Buatan di Atas Stasiun Amsterdam

KOMPAS.com - Ada yang tidak biasa dari stasiun pusat atau Centraal Station Amsterdam, Belanda. Desainer Belanda, Daan Roosegaarde telah mengembangkan lensa proyeksi yang mampu menciptakan spektrum cahaya membentuk pelangi di atas stasiun tersebut.

Instalasi proyekni ini dilakukan pada sisi timur stasiun kereta, yang didesain oleh arsitek Pierre Cuypers dan dibuka pada 1889.

Pola warna-warni secara sempurna terefleksi pada lengkungan jendela di atap stasiun. Karena diproyeksikan pada kaca, maka spektrum ini bisa dilihat baik dari dalam maupun luar stasiun.

Pencahayaan akan muncul dalam waktu satu jam setelah matahari terbenam setiap hari selama setahun.

Proyek ini dirancang untuk menambah warna dan pengalaman berbeda pada perjalanan pengunjung yang menggunakan transportasi kereta menuju atau melewati pusat stasiun. Adapun jumlah pengunjung Centraal Station mencapai 50 juta orang per tahun.

"Rainbow Station (Stasiun pelangi) menciptakan pengalaman yang unik bagi wisatawan. Pengalaman yang tidak bisa didapatkan di tempat lain," kata Roosegaarde.

Untuk menciptakan efek pelangi yaitu warna yang melengkung, Roosegaarde bekerja dengan para ilmuwan di Universitas Leiden. Mereka mengembangkan proyektor yang menguraikan cahaya efisien dalam spektrum warna dengan menggunakan lensa kristal cair.

Partikel kecil dari materi padat tersuspensi dalam lapisan cairan yang sangat tipis. Ketika arus mulai berjalan melalui lapisan, perubahan formasi kristal terjadi dan memengaruhi cara cahaya dibiaskan.

"Berkar teknologi kristal cair baru yang kami kembangkan untuk penelitian tentang eksoplanet (planet yang mengorbit bintang selain matahari), cahaya terproyeksi dengan bentuk yang tepat dari atap stasiun dengan lebar 45 meter," ujar Frans Snik dari Observation Leiden.

Centraal Station Amsterdam telah mengalami renovasi sejak tahun 1997. Roosegaarde, dalam skala besar, turut melakukan renovasi tersebut dan menjadikan stasiun bagian dari karya seni. Renovasi ini juga berkaitan dengan UNESCO's Year of The Light 2015.