Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditjen Cipta Karya Harus Dilebur dengan Kemenpera!

Kompas.com - 26/09/2014, 08:09 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama ini, lembaga pemerintahan yang ada di Indonesia sudah mencukupi. Hal yang perlu dilakukan, adalah penguatan lembaga-lembaga tersebut agar program Nasional dapat berjalan tepat sasaran.

Ketua Dewan Pertimbangan Organisasi Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Fuad Zakaria, mengatakan, terkait perumahan, pemerintah harus membenahi proporsi antara Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Ditjen Cipta Karya.

"Idealnya, kementerian (perumahan rakyat) ini di bidang teknis, supaya jadi ujung tombak," kata Fuad saat jumpa pers di Sekretariat DPP APERSI, Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (25/9/2014).

Dia menuturkan, untuk saat ini, pemegang teknis pembangunan atas perumahaan adalah Kementerian PU. Tetapi, lembaga ini tidak membahas jumlah rumah yang harus dibangun. Karena, hal tersebut merupakan kewajiban Kemenpera. Jumlah kekurangan (backlog) misalnya, menjadi salah satu masalah yang Kemenpera harus pecahkan. Tapi, secara teknis, Cipta Karya yang berdiri di bawah PU yang harus membangunnya.

"Kalau sekarang, yang siapkan PU. Dia (Menpera) sounding ke PU. Tahu sendiri, istilahnya saya minta tetangga. Belum tentu cepat, belum tentu sesuai. Namanya saya minta tolong," tutur Fuad.

Sebaliknya, tambah dia, jika Cipta Karya berdiri di bawah Kemenpera, menpera bisa langsung perintahkan mau bangun rumah di lokasi yang telah ditentukan. Maka, seharusnya Cipta Karya berada dalam satu dapur dengan Kemenpera. Supaya, saat Kemenpera memiliki rencana pembangunan perumahan, bisa menunjuk Cipta Karya untuk membangun, tanpa harus lobi dengan PU.

Fuad juga mengatakan PU ajaib, karena membawahi Ditjen Bina Marga untuk pembangunan jalan, sekaligus Ditjen Cipta Karya untuk perumahan. Menurut dia, tidak ada hubungannya Bina Marga dengan Cipta Karya. "Kalau Cipta Karya dengan Menpera ada hubungannya. Jadi bisa masuk deputi di kementerian perumahan," kata Fuad.

Dia menambahkan, hal tersebut lebih efektif dan menghemat biaya, dibandingkan Menpera membentuk satu badan baru untuk membangun perumahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Berita
Wisma Atlet Kemayoran Disulap Mirip Rusun Pasar Rumput, Renovasi Kelar Maret 2025

Wisma Atlet Kemayoran Disulap Mirip Rusun Pasar Rumput, Renovasi Kelar Maret 2025

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau