Satu di antara sekian banyak hunian baru yang masuk pasar semester kedua tahun ini adalah Taman Simpruk SummerBliss. Perumahan ini dikembangkan PT Lippo Cikarang Tbk sebanyak hanya 138 unit.
Berbeda dengan klaster-klaster lainnya dalam kawasan Lippo Cikarang, Taman Simpruk SummerBliss dibangun di lokasi strategis, dekat pintu Tol Cibatu Km 37,4.
Residential, Sales & Marketing Division Head PT Lippo Cikarang Tbk., Gita Irmasari, menyatakan keyakinannya merilis Klaster Taman Simpruk SummerBliss dengan harga setinggi itu. Pasalnya, pasar sedang kondusif dan kompetitif.
"Selain itu, potensi pembeli juga sangat besar. Di kawasan Lippo Cikarang saja saat ini dihuni sekitar 45.000 jiwa dan 350.000 orang yang beraktivitas bisnis setiap hari di 820 manufaktur dalam kawasan," kata Gita seraya menambahkan bahwa kondisi tersebut menjadikan Lippo Cikarang sebagai ladang investasi sekaligus hunian yang tepat.
Taman Simpruk SummerBliss dirancang semi-detached, bangunan memiliki ruang terbuka lebih banyak dengan pemandangan taman. Sehingga sirkulasi udara dan percahayaan menjadi lebih baik.
Klaster ini memiliki luas variatif yaitu 85/113–222, 105/145–231, 130/195-569, 150/230-477, 275/354-606, dan 342/552-719 dengan harga mulai dari Rp 1,27 miliar.
Tingginya harga rumah ini dinilai wajar. Ini lantaran, Cikarang, dan juga Bekasi keseluruhan, sarat potensi sebagai pasar properti dengan pertumbuhan menjanjikan. Di kawasan ini ada lebih dari 1.500 industri, domestik dan multinasional seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Singapura, dan lain-lain yang mempekerjakan karyawan dan manajer dari negara asal masing-masing.
Menurut Direktur Utama PT Adhi Persada Properti, Ipuk Nimpuno, keberadaan ekspatriat tersebut menjadi potensi dan nilai tambah kawasan yang tidak dimiliki kawasan penyangga Jakarta lainnya. Dengan demikian, permintaan properti untuk hunian dan fasilitas lainnya terus tumbuh signifikan.
"Terdapat sekitar 10.000 ekspatriat asal Korea Selatan dan 5.000 asal Jepang. Mereka membutuhkan hunian yang belum secara maksimal terpenuhi. Karena, pasok hunian masih terbatas," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.