Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kota-kota Sehat Tiongkok untuk Investasi Properti

Kompas.com - 25/08/2014, 14:03 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Sumber SCMP
KOMPAS.com - Ke mana Anda akan memarkir dana? Jika ekspektasi Anda adalah keuntungan yang menggurita dan berkembang biak lebih cepat, mulailah untuk mempertimbangkan properti sebagai instrumen investasi.

Studi terbaru BNP Paribas menunjukkan fenomena menarik bahwa berinvestasi properti di kota-kota sehat Tiongkok, akan sangat menguntungkan. Negeri ini punya 600 kota yang potensial untuk dijadikan sebagai pendukung aktivitas investasi Anda.

Namun, tidak mudah mencari kota-kota yang sehat dari total 600 kota tersebut. Oleh karena itu, BNP Paribas memangkasnya menjadi 100 kota pilihan yang dapat memandu Anda untuk berinvestasi pada properti yang harganya melonjak tajam pasca melemahnya pembelian hunian.

Studi tersebut mencatat, transaksi yang terbukukan sepanjang tahun lalu di 100 kota tersebut mencapai seluas 660 juta meter persegi. Luas properti ini mewakili 57 persen dari total volume transaksi di Tiongkok yakni 1,16 miliar meter persegi.

Ada pun kota-kota sehat yang baik untuk investasi properti, antara lain, Shenzhen. Kota ini tampil sebagai pemuncak dan mengungguli 99 kota lainnya.

Shenzhen menyeruak di tempat teratas karena memenuhi sejumlah indikasi kota sehat untuk investasi properti. Cadangan lahan untuk perumahan masih melimpah untuk 7,4 tahun pembangunan dengan kondisi pasokan rumah terbatas. Kondisi ini diprediksi akan menciptakan lonjakan permintaan hunian di masa depan.

Berikutnya adalah Beijing, Xiamen, Guangzhou, Shanghai, Hefei, Dongguan dan Chengdu. Sementara Yantai, dianggap sebagai kota yang paling menarik bagi migran. Pasokan lahannya cukup untuk 9,25 tahun pembangunan dan persediaan perumahan yang masuk pasar cukup untuk 10,94 tahun ke depan

Selain kota-kota tersebut, studi BNP Paribas juga memperlihatkan daerah Delta Sungai Pearl memiliki kota yang lebih baik, diikuti oleh Tiongkok Barat dan Tengah, Delta Sungai Yangtze dan Tiongkok Utara.

Sedangkan kota-kota yang buruk dan harus dihindari untuk investasi properti sebanyak 57 kota. Di antaranya adalah Sanya, Hainan, Harbin, dan Heilongjiang. Kondisi pasar dianggap tidak sehat karena dinamika pasokan dan permintaan tidak seimbang. Pasokan berlebih, sementara permintaan kurang.

Di samping itu, kota-kota tersebut mencatat lima indikasi buruk yakni pasokan tanah berlebih tiap tahun, rumah-rumah yang tidak terjual, ketimpangan antara pasokan dan kebutuhan, jumlah hunian dan rasio penduduk yang tidak seimbang, dan jumlah luas bangunan terjual sedikit.
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Berita
Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel 'Stainless Steel' di Dapur

Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel "Stainless Steel" di Dapur

Tips
Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Apartemen
Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Perkantoran
186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

Berita
4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

Berita
Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com