Nama-nama beken macam Damac Properties, Dubai World, Dubai Holdings, United Development Co dan Jeddah Economic Company adalah "otak" di balik megaproyek-megaproyek yang saat ini tengah dikembangkan di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan juga Qatar.
Bukan tanpa alasan bila mereka ngotot membangun proyek skala raksasa. Mereka termotivasi untuk menjadikan masing-masing kota dan juga negara sebagai kiblat investasi dan bisnis dunia.
Menurut Pemimpin Dubai Holdings, Sheikh Mohammed bin Rashid, megaproyek seperti "Mall of The World" dapat menstimulasi meningkatnya sentimen investor terhadap harga dan pasar properti Dubai secara umum.
"Pasalnya, "Mall of The World" ini akan dikunjungi sebanyak 180 juta pengunjung per tahun. Ini dapat menghidupkan kembali pasar Dubai," ujarnya.
Dengan alasan serupa jualah Kingdom Tower dibangun. Chief Executive Officer JEC Waleed Abdul Jaleel Batterjee mengatakan, salah satu visi membangun Kingdom Tower adalah bagaimana pandangan dunia akan tertuju pada Kerajaan Arab Saudi dan terutama pada Jeddah dengan keberadaan proyek tersebut.
Pencakar langit setinggi 1 kilometer ini akan menjadi pusat inti dari pengembangan area komersial terpadu, Kingdom City, di Jeddah utara. Tahap pertama pembangunan terdiri atas gedung seluas 1,4 juta meter persegi, mencakup Kingdom Tower, pusat belanja, masjid berkapasitas 12.000 jemaah, apartemen, dan properti komersial lainnya.
Untuk merealisasikan seluruh kompleks pembangunan terpadu tersebut, dibutuhkan dana tak kurang dari Rp 40 triliun. Jeddah Economic Company telah menyediakan dana sekitar Rp 26,2 triliun. Mereka akan mencari sisa pendanaan melalui pinjaman perbankan.
Demikian halnya dengan Damac Properties yang baru saja meluncurkan apartemen termahal "Loretto" yang habis terjual dalam waktu hanya satu malam!.
Padahal, jumlah apartemen ini sebanyak 300 unit. Pembelinya adalah kalangan superkaya yang berasal dari Arab Saudi, Qatar, Kuwait, India, Pakistan, rusia, dan negara-negara pecahan Uni Soviet lainnya.
Managing Director Damac Properties, Ziad El Chaar, mengatakan, hidup di ketinggian dalam apartemen supermewah merupakan dambaan setiap orang.
"Kami menyajikan properti yang tepat, lokasi premium, dan reputasi tepercaya. Membuat investor dunia akan terus melirik dan menjadikan Dubai sebagai destinasi utama dunia," kata Ziad.
Ziad menambahkan, pihaknya tidak akan setengah-setengah membangun properti berkualitas bagi kalangan tajir tersebut. Mereka membayar mahal harus diimbangi dengan properti yang berkualitas.
"Mereka adalah investor cerdas. Kami harus menyajikannya dengan kualitas yang sama. Lokasi "Loretto" berada di dalam superbloik AKOYA seluas 39 hektar lengkap dengan lapangan golf, rumah mewah, villa, pusat belanja, dan taman terbuka. Kami juga menawarkan Trump International Golf Course," tambah Ziad.
Kita tunggu, proyek raksasa terbaru apalagi yang bakal mereka bangun untuk memalingkan perhatian dunia kepada para jiran di jazirah Arab ini.