Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Hidup di Apartemen, ke Mana Anak-anak Akan Bermain?

Kompas.com - 14/07/2014, 14:20 WIB
Latief

Penulis

Sumber Dezeen
KOMPAS.com — Gedung pencakar langit ini menyediakan ruang bermain yang akan memuaskan anak-anak. Didesain oleh Elly Ward untuk proyek kelulusannya dari Royal College of Art School of Architecture, ia meneliti pengalaman anak-anak yang hidup di tengah kota.

Proyek berjudul "The Child and the Vertical City" meneropong bagaimana anak-anak hidup di kota-kota yang semakin didominasi oleh gedung-gedung tinggi apartemen. Ward mengambil titik awal penelitiannya dari sebuah pertanyaan sederhana: "Jika satu-satunya cara adalah naik (hidup bertingkat-tingkat seperti di apartemen karena persoalan lahan), ke mana anak-anak akan pergi bermain?"

Lewat rancangannya pada Sky Stree Tower, Ward mengusulkan solusi apartemen dengan beragam toko, tempat kerja, dan rumah yang disatukan di seluruh gedung yang terdiri dari 32 lantai demi menciptakan lingkungan vertikal. Ia merancang rute sirkulasi yang berkelok-kelok dari atas ke bawah untuk mendorong tumbuhnya interaksi pada setiap anak terhadap "lingkungan barunya".

www.dezeen.com Proposal untuk tower apartemen 32 lantai itu kembali menegaskan tujuannya, yaitu
"Anak-anak akan belajar tentang masyarakat dengan bermain di jalan dan berinteraksi langsung dengan kehidupan masyarakat," ujar Ward, yang baru-baru ini mendirikan studio arsitektur Ordinary Architecture, bersama mantan Direktur FAT, Charles Holland.

"Namun, kendaraan bermotor, teknologi, dan budaya membatasi kami untuk melihat peluang tersebut. Anak-anak terisolasi, bukan hanya dari jalan, melainkan dari lalu lintas yang berantakan di kota itu, sementara, seiring itu, kota tersebut juga mengalami kerugian," ujar Ward kepada Dezeen.

Kota vertikal

Ward merancang rute sirkulasi berlapis pada apartemen ini. Caranya, ia membuat jalan selebar tiga meter di rute utama atas dan ke bawah. Rute sirkulasi lainnya, atau rute yang ketiga, dirancang hanya untuk anak-anak, yang menempati ruang atap menara.

www.dezeen.com Anak-anak bermain dekat dengan rumah dan tempat kerja. Setiap anak bisa pergi ke sekolah di pagi hari dan melakukan perjalanan sehari-harinya untuk mengelilingi rumah atau tempat kerja orang tua temannya.
Konsep "jalan-jalan di langit" itu terintegrasi dengan bangunan untuk mendorong interaksi antar-penghuni apartemen atau gedung. Sebagai bagian dari penelitiannya selama setahun untuk proyek tersebut, Ward memimpin lokakarya untuk sekolah dengan membuat mixed-use kota vertikal dari Lego di V & A Museum, London.

"Gedung-gedung tinggi ditata untuk secara cepat mengisi langit London selama beberapa dekade. Namun, bentuk yang ada sekarang ini sangat normatif, yang lahir dari keinginan untuk hidup lebih efisien karena kebutuhan masyarakat terhadap pergerakan mereka cenderung sangat fungsional dan sering membatasi interaksi mereka," kata Ward.

"Dalam proposal ini, saya menawarkan alternatif yang spekulatif bagi kehidupan di perkotaan pada masa depan yang akan memiliki tingkat kepadatan tinggi," tambahnya.

www.dezeen.com Krisis perumahan terus memberikan kesempatan pada siapa saja untuk memeriksa kembali gagasan pasca-perang tentang bagaimana mengakomodasi kehidupan masyarakat pekerja dan keluarga mereka di tengah
Memang, krisis perumahan terus memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk memeriksa kembali gagasan pasca-perang tentang bagaimana mengakomodasi kehidupan masyarakat pekerja dan keluarga mereka di tengah "kota yang semakin vertikal" saat ini. Untuk itulah, proposal untuk menara apartemen 32 lantai itu kembali menegaskan tujuannya, yaitu "jalan-jalan di langit" yang diartikulasikan dengan jalan sepanjang satu mil berbentuk spiral ke atas melalui interior gedung itu.

Gagasan tersebut dibuat untuk menciptakan lingkungan vertikal yang akan merangkul dan mendorong interaksi warga di dalamnya. Anak-anak bermain dekat dengan rumah dan tempat kerja. Setiap anak bisa pergi ke sekolah pada pagi hari dan melakukan perjalanan sehari-hari untuk mengelilingi rumah atau tempat kerja orangtua temannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Dezeen
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com