Holey Associates bertanggung jawab merenovasi rumah tersebut. Hasilnya, rumah ini terasa jauh lebih luas dari kondisi sebenarnya.
John Holey, arsitek dari Holey Associates, tidak hanya berhasil memasukkan sepuluh ruangan dalam rumah ini. Holey juga sukses membuat interior rumah itu lebih nyaman dengan memasukkan lebih banyak sinar matahari.
Holey memastikan agar tidak semua ruangan dibatasi dengan dinding dan pintu. Dia memanfaatkan sekat yang lebih temporer agar interior rumah tidak terasa penuh, dan sinar matahari bisa terdistribusi ke seluruh pelosok rumah. Sekat tersebut berbentuk gorden-gorden tembus pandang.
"Daripada 'bermain' dengan warisan Victoria berupa kamar-kamar kecil, banyak pintu, dan ubin berukuran kecil, kami bercita-cita untuk merancang sebuah terjemahan moderen bagi rumh ini. Rancangan yang cocok dengan cara hidup (pemilik rumah) Erik dan Susanna," ujar arsitek John Holey.
Di kamar tidur, gorden berwarna hijau kebiruan digunakan untuk menutup lemari sepanjang 4,5m yang menghadap ke tempat tidur. Lemari ini mampu menyimpan berbagai kebutuhan pemilik rumah.
Selain pakaian, sepatu-sepatu pun dijejer rapih di dalam lemari tersebut. Pemilik rumah bisa menikmati pendar istimewa jika lampu di dalam lemari dinyalakan, sementara lemari masih ditutup dengan gorden.
Holey juga memanfaatkan teknologi untuk membuat rumah ini terasa lebih lega. Dia menempatkan semua perangkat media di lantai bawah. Kemudian, alih-alih menggunakan televisi, Holey mendorong pemilik rumah untuk menggunakan proyektor dan "menembakkan" tayangan ke dinding berwarna putih di lantai atas.
Selain itu, sang arsitek membuat ruang-ruang di dalam rumah ini mampu digunakan untuk berbagai kebutuhan. Sebagai contoh, jika tidak sedang digunakan oleh tamu, kamar tamu juga bisa digunakan sebagai ruang kerja. Nah, Anda terinspirasi?