Presiden dan CEO Mori Building Co., Shingo Tsuji, mengungkapkan rencana tersebut, Rabu (4/6/2014).
Mereka akan meningkatkan investasi menjelang perhelatan olahraga akbar Olimpiade Tokyo 2020 seiring penurunan tingkat kekosongan perkantoran dan pertumbuhan harga sewa. Tingkat kekosongan perkantoran di Tokyo menurun 6,6 persen pada April 2014 dari sebelumnya 8,5 persen. Kekosongan ini terendah sejak 2009.
Sedangkan tarif sewa kantor rerata naik dalam empat bulan berturutan dan merupakan jangka waktu terpanjang kinerja positif tarif sewa Tokyo.
Mori membangun megaproyek di lokasi strategis, Toranomon, sebagai bentuk partisipasi aktif merespon rencana Pemerintah Jepang untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.
"Area Toranomon memiliki potensi besar. Kami ingin mempercepat revitalisasi daerah ini," ujar Tsuji.
Toranomon Hills
Sementara itu, gedung tertinggi kedua setelah Mitsui Fudosan di Tokyo yang mereka kembangkan, yakni Toranomon Hills, akan beroperasi pada 11 Juni mendatang. Gedung ini setinggi 52 lantai atau menjulang 247 meter, mencakup perkantoran, hunian, ruang ritelseluas 244.600 meter persegi.
Toranomon Hills merupakan proyek terbesar kedua Mori setelah pengembangan Roppongi Hills senilai Rp 29,7 triliun pada 2003.