Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Properti Australia Menguat

Kompas.com - 30/05/2014, 08:39 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Setelah mengalami masa-masa suram pasca krisis keuangan global, pasar properti Australia kini tumbuh pesat. Aktivitas pembangunan properti, khususnya hunian, melonjak tajam pada kuartal I 2014.

Biro Statistik Australia menyebutkan, ada lebih dari 13 miliar dollar AS atau ekuivalen dengan Rp 150,9 triliun pekerjaan konstruksi hunian hingga Maret 2014. Jumlah ini meningkat 6,8 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, dan lebih tinggi 8,4 persen secara tahunan.
 
'Perizinan aktivitas konstruksi perumahan sangat kuat pada kuartal akhir tahun lalu, sehingga wajar kita sekarang melihat peningkatan dalam proyek properti yang sedang dalam tahap konstruksi," kata ekonom Asosiasi Industri Perumahan, Geordan Murray.

Fenomena terbaru ini, kata Murray, merupakan respon atas stimulus fiskal selama krisis keuangan. Pencapaian pada kuartal satu tahun ini merupakan yang tertinggi dibanding kuartal-kuartal sebelumnya.

"Ini menjadi pertanda baik bagi pertumbuhan ekonomi secara agregat. Hasilnya menunjukkan bahwa pembangunan perumahan harus membuat kontribusi yang kuat terhadap pertumbuhan PDB pada kuartal tersebut," tambah Murray.

Angka-angka statistik menunjukkan nilai kerja yang dilakukan pada hunian multi-unit mencapai titik tertinggi baru pada kuartal I 2014, seiring dengan indikasi kuat yang ditunjukkan data persetujuan perumahan.

Nilai kerja hunian tunggal meningkat sebesar 4,7 persen ke level 7,1 persen lebih tinggi secara tahunan. Sedangkan nilai kerja konstruksi multi-unit melonjak sebesar 12,7 persen ke tingkat 19,6 persen di atas pencapaian Maret 2013.

Demikian halnya nilai kerja konstruksi renovasi tumbuh tipis sebesar 0,7 persen pada Maret 2014 ke tingkat 5,8  persen lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com