Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubai Nomor Wahid, Indonesia ke-13

Kompas.com - 04/06/2014, 11:33 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Dubai, Uni Emirat Arab, menduduki posisi puncak pencapaian pertumbuhan harga rumah secara global sepanjang kuartal I 2014. Sementara Indonesia berada di posisi ke-13 atau tertinggi kedua di antara sesama negara Asia.

Hasil riset tersebut terangkum dalam Indeks Harga Rumah Global 2014 yang disusun Knight Frank. Tidak seperti kuartal IV 2013 dengan pencapaian pertumbuhan 1,2 persen, secara umum  kenaikan harga pada kuartal I 2014 hanya 0,6 persen.

Demikian halnya dengan catatan tahunan, pertumbuhan harga justru lebih tinggi yakni 7,1 persen. Knight Frank menyebutkan, puncak transaksi terjadi pada kuartal terakhir tahun lalu seiring peraturan pajak baru diberlakukan. Pembeli menginvestasikan dananya sebelum tutup tahun.

Dubai sendiri mencatat pertumbuhan harga sebesar 3,4 persen lebih tinggi ketimbang triwulan IV 2013. Sementara secara tahunan mencatat kenaikan 27,7 persen. Sementara Indonesia sepanjang tiga bulan pertama tahun ini membukukan kenaikan harga rumah sebesar 2,6 persen. Secara tahunan meningkat 9,1 persen.

Indonesia jauh mengungguli Malaysia, Hongkong, Jepang, India, Singapura, Korea Selatan, dan negara Eropa lainnya seperti Denmark, dan Polandia.

Riset tersebut juga memperlihatkan kinerja pasar terlemah yakni Kroasia, Siprus, dan Yunani. Sedangkan Amerika Serikat, Australia, dan Islandia masuk dalam peringkat sepuluh besar secara tahunan.

Kepala Riset Residensial Internasional Knight Frank, Kate Everett-Allen, mengatakan, untuk pertama kalinya sejak tahun 2008 tidak ada satu pun negara yang mereka riset mengalami penurunan tahunan lebih dari sepuluh persen.

"Singapura dan Jepang merupakan satu-satunya negara non-Eropa yang berada di bawah peringkat sepuluh besar. Langkah-langkah pendinginan dan kondisi pengetatan kredit telah menghentikan pertumbuhan harga di Singapura, sementara di Jepang "Abenomics" belum mendorong pertumbuhan harga rumah ke wilayah positif," ujar Kate.
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com