KOMPAS.com - Tidak salah jika ada yang menyebut Jepang merupakan salah satu negara pionir di Asia. Penduduknya mampu bekerja di bawah tekanan dan keterbatasan alam.
Salah satu contohnya, keterbatasan ruang yang ada di negara tersebut membuat para arsiteknya lebih kreatif. Di Torigoe Taito-ku, Tokyo, Jepang, Tomokazu Hayakawa Architects membuat galeri di sebidang tanah sempit hanya dengan menggunakan kontainer.
Galeri, yang bisa juga digunakan untuk berbagai keperluan lainnya tersebut, berada di area seluas 54,59 meter persegi. Kontainer hanya menutup ruang seluas 28,82 meter persegi, sementara luas ruang yang bisa digunakan mencapai 36,66 meter persegi.
Tomokazu Hayakawa Architects menggunakan dua kontainer pengiriman untuk membangun galeri. Satu kontainer dibagi menjadi dua, yang keduanya bisa digunakan untuk berbagai keperluan galeri.
Kontainer kedua bisa digunakan sebagai kantor. Komposisi penempatan dua kontainer tersebut pun cukup tidak biasa. Kontainer pertama, yang digunakan sebagai galeri, berada di bawah. Sementara, kontainer kedua berada di bagian atas.
Kontainer-kontainer yang digunakan oleh Tomokazu Hayakawa Architects sebenarnya bukan kontainer biasa. Pemerintah Jepang tidak memperbolehkan struktur permanen dibangun dengan menggunakan kontainer pengiriman barang. Karena itu, bagian dalam kontainer ditopang oleh rangka kayu. Kontainer hanya berfungsi sebagai "kulit".
Selain fungsinya, penampilan kontainer ini pun terbilang menarik. Eksterior kontainer dilapisi dengan cat hitam. Batu yang menutup lantai eksterior galeri juga bernuansa hitam. Namun, agar tidak terlalu gelap, bagian interior dilapisi dengan menggunakan warna putih. Berbagai aksen juga menggunakan warna putih, misalnya kursi di luar bangunan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.