"Ke depan, lokasi tetap masih sangat menentukan dalam investasi properti, khususnya kondominium. Maka, bila ingin investasi di kondotel, pilih lokasi kawasan wisata yang mempunyai target pasar luas seperti pantai-pantai Bali yang punya target pasar wisatawan mancanegara dan domestik," ujar Ratdi GUnawan, General Manager Marketing Grand Orange Condotel Pandawa Beach Bali, kepada Kompas.com di Jakarta, Rabu (28/5/2014).
Terbukti, lanjut Ratdi, Grand Orange Condotel Pandawa Beach yang berlokasi hanya 400 sampai 500 m dari Pantai Pandawa sudah terjual 60 persen dalam waktu 2 bulan sejak dipasarkan. Menurut Ratdi, Bali masih menjadi "surga" investor kondotel, karena income dari nilai sewa kondotel tetap menjanjikan keuntungan.
"Karena target pasarnya sangat luas. Kondotel dapat menghasilkan tingkat okupansi tinggi dan akhirnya menghasilkan ROI yang terbaik buat para investornya," kata Ratdi.
Catatan Kompas.com, hingga 2016 mendatang Bali diprediksi akan dipenuhi 67 hotel baru mencakup 12.226 kamar. Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sampai akhir 2011 saja, Bali telah dipenuhi 22.000 kamar hotel. Jumlah itu membengkak ketika setahun kemudian terdapat tambahan sekitar 3.400 kamar. Berturut-turut Bali akan disesaki sekitar 4.700 kamar pada 2013 dan 4.100 kamar pada 2014-2016 sehingga menggenapi jumlah 34.226 kamar.
"Rata-rata tingkat okupansi hotel di Bali sampai saat ini di atas 85 persen," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, ketersediaan tanah di Bali semakin terbatas dan mahal. Berdasarkan data Realestat Indonesia (REI), kenaikan harga tanah di Bali mencapai 100 persen per tahun. Tak heran, kenaikan harga tanah yang sangat mahal menjadikan investasi kondominium hotel (kondotel) hak milik di Pulau Dewata itu bisa dijadikan potensi investasi bernilai tinggi.
"Saat ini banyak kondotel dipasarkan di Bali yang sertifikatnya lease hold atau hak sewa 30 sampai 50 tahun, dan itu masih banyak pembelinya. Ini bisa terjadi karena income dari nilai sewa kondotel per tahunnya masih sangat menjanjikan," tambah Ratdi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.