Survei yang dilakukan Housing Development Board (HDB) menyimpulkan fenomena tersebut bahwa pasangan menikah, lebih memilih hidup bersama atau dekat dengan orangtua mereka.
Survei bertajuk Sample Houshold Survey (SHS) tersebut menyebutkan proporsi pasangan yang ingin tetap dekat dengan orangtuanya tumbuh menjadi 50 persen sepanjang 2013. Pasangan yang berhasil melakukannya sebanyak 37 persen.
Sementara pada 2003, pasangan yang berhasrat mendekat dengan orangtuanya berada pada posisi 31 persen. Mereka memilih untuk hidup dan menetap di flat-flat atau hunian yang dikembangkan HDB.
Menteri Pembangunan Nasional Singapura, Khaw Boon Wan, mengatakan, pasangan yang tinggal dekat satu sama lain justru membuat hidup lebih praktis. Hal ini juga dapat membuat ikatan keluarga terpelihara dan semakin kuat dengan nilai-nilai keluarga yang diwariskan dari generasi tua ke generasi muda berikutnya.
Untuk diketahui, HDB telah memberikan prioritas bagi warga Singapura, terutama pasangan muda, yang mengajukan permohonan membeli hunian dengan skema build to order (BTO) di lokasi yang sama atau dekat dengan hunian milik orangtuanya.