Bahkan, untuk jenis properti terakhir, tak ada yang mengalahkan Negeri Tirai Bambu ini. CBRE mencatat, jumlah pengembangan pusat belanja yang sedang dibangun tahun 2014 di China mencapai lebih dari 20 juta meter persegi! Ini artinya, lebih dari separuh total pusat belanja di 180 negara dunia seluas 39 juta meter persegi.
Direktur Peneliti Pusat Belanja CBRE Eropa dan Timur Tengah, Natasha Patel, berkomentar, kegiatan pembangunan pusat belanja global tahun ini akan sama dengan tahun lalu dalam hal lokasi. Konstruksi baru didominasi oleh Asia, dan China tampil sebagai pemimpinnya.
"Skala pembangunan baru di sana adalah karena tidak hanya didorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut, tetapi juga karena tuntutan peritel lintas batas. Mereka membutuhkan ruang yang sesuai dengan rencana ekspansinya," ujarnya.
Menurut catatan CBRE, Shanghai berada di peringkat pertama dengan luas 3,3 juta meter persegi ruang ritel yang sedang dalam tahap konstruksi. Jumlah ini lebih luas ketimbang gabungan pusat belanja 86 kota di Eropa. Menyusul di tempat kedua adalah Chengdu dengan pusat belanja seluas 3,2 juta m2. Shenzhen dan Tianjin mengikuti dengan masing-masing 2,7 juta m2 dan 2,5 juta m2.
Berturut-turut dalam posisi sepuluh besar adalah Istanbul, Wuhan, Moskow, Beijing, Nanjing, dan Guangzhou.
Sementara di Asia Tenggara, 40 persen dari 3,3 juta m2 yang sedang dibangun terletak di Kuala Lumpur, Malaysia, menjadikannya sebagai pasar ke-12 paling aktif secara global. Demikian halnya dengan Ho Chi Minh dan Hanoi, di Vietnam, yang memperlihatkan kemajuan besar.Meningkatnya kebutuhan pusat belanja yang dipicu ekspansi para peritel juga terjadi di New Delhi, India. Di kota ini sedang dikembangkan ruang ritel baru seluas setengah juta meter persegi.
Meski Moskow paling aktif di Rusia, namun kegiatan pembangunan juga terjadi di kota lainnya yakni St Petersburg, Yekaterinburg, Samara, dan Novosibirsk seluas 2,6 juta m2 yang dijadwalkan selesai pada tahun 2014.