Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
INVESTASI

Masih Menarik, Investasi Properti di Tahun Politik

Kompas.com - 08/02/2014, 16:55 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Properti masih dianggap sebagai instrumen investasi paling menarik di tahun politik 2014 ini. Pasalnya, kinerja instrumen investasi lainnya mulai menunjukkan tren menurun, sebut saja saham dan emas. 

Demikian Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) DKI Jakarta, Rudy Margono, mengatakan pendapatnya kepada Kompas.com, Sabtu (8/2/2014) usai pembukaan "Indonesia Properti Expo 2014", di Jakarta Convention Center.

Menurut Rudy, tahun inilah peluang emas bagi masyarakat untuk berinvestasi di sektor properti. Meski didera oleh berbagai macam peraturan Bank Indonesia, pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS serta tingginya harga material bangunan, properti tetap pilihan investasi terbaik.

"Properti, terutama rumah merupakan kebutuhan mendasar dan sangat dibutuhkan masyarakat. Hanya, pasokannya terbatas, sementara kebutuhan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah populasi. Sifat investasi properti adalah tangible, ada barangnya dan tak akan bisa dibawa lari. Pendek kata, properti adalah instrumen investasi terbaik," panjang lebar Rudy menjelaskan.

 
Selain itu, sektor properti juga diketahui mampu menggerakkan sekitar 150 industri lainnya. Dengan begitu, tak keliru bila properti dikatakan sebagai generator perkembangan dan kemajuan ekonomi Nasional.

Oleh karena itu, lanjut Rudy, pengembang akan terus memproduksi portofolio baru. Seburuk apa pun kondisi makro ekonomi, pengembang tetap komit membangun, karena ekuilibrium belum tercapai. Kebutuhan masih jauh lebih besar ketimbang pasokan.

Untuk diketahui, menurut catatan Kementerian Perumahan Rakyat kebutuhan rumah mencapai 700.000 hingga 800.000 unit per tahun dengan jumlah akumulatif hingga saat ini sebanyak 15 juta unit. Dari kebutuhan sebanyak itu, kemampuan membangun hanya 150.000 hingga 200.000 unit per tahun. 
 
"Melalui pameran yang diadakan secara berkala, calon konsumen dan investor dapat memilih properti yang diinginkan. Dengan begitu, transaksi akan terjadi. Tidak hanya menguntungkan pengusaha dan pengembang, untuk masyarakat luas juga," imbuh Rudy seraya mengatakan untuk pameran "Indonesia Properti Expo" tahun ini, pihaknya menargetkan transaksi senilai Rp 2,1 triliun.
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau