Mendesain Museum, Merekayasa Fiksi

KOMPAS.com - Arsitek Julien de Smedt telah mendesain sebuah museum yang akan tampil sebagai unsur penting dalam drama televisi Denmark, The Legacy. Model museum tersebut tampil dalam episode ketiga berjudul "Arvingerne in Danish".

Menurut De Smedt, museum tersebut akan menjadi bagian dalam beberapa episode mendatang. Meski fiksi dan hanya didesain untuk keperluan film, pendiri JDS Architects tersebut dengan serius membuat desain museum ini.

"Untuk meyakinkan penonton bahwa mungkin saja membangun museum semegah ini di Funen. Kami pikir museum tersebut harus modern dan visioner, seperti sebuah karya seni," ujar Mia Stensgaard kepada Dezeen.

Stensgaard merupakan desainer produksi dalam film tersebut. Dia juga menyatakan, jika desain museum tersebut dibuat oleh arsitek terkenal berkelas internasional, maka akan banyak orang ingin mengunjunginya. Lantas, Stensgaard mengingat Julien de Smedt.

"Museum ini menutup sebagian besar plot. Anda akan sering melihatnya dalam beberapa episode mendatang," ujar De Smedt.

Alur cerita dalam drama televisi ini menceritakan kehidupan keluarga seniman terkenal pasca meninggalnya sang seniman. Para anggota keluarga berkumpul untuk membagi warisannya. Salah satu anak sang seniman, Gro, merupakan direktur museum yang tengah berencana membangun museum baru di atas tanah milik keluarganya di Pulau Funem, Denmark. Alur berkembang dan berputar di sekitar rencana Gro merencanakan museum barunya.

Tentu saja, Julien de Smedt disebut dalam film ini sebagai desainer museum. Sebenarnya, De Smedt pun sudah ditawarkan untuk turut berperan dalam film. Sayangnya, jadwal yang padat membuatnya urung ikut serta di dalamnya. Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.